Demi menjaga kebugaran tubuh, Angie kerap berolahraga tenis meja. “Olahraga tenis setelah jam besuk. Dia (Angie) jago main tenis,” kata sipir yang minta namanya tidak dipublikasikan ini kepada detikcom, Jumat (22/11) pekan lalu.
Selain tenis, mantan Putri Indonesia 2001 itu gemar melukis dan main catur. “Sejak masih di KPK (ruang tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi) kan dia sudah sering (melukis) bahkan lukisannya ada yang terjual Rp 5 juta,” kata dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masih menurut petugas yang sama, selama berada di dalam tahanan, Angie dikenal taat beribadah. “Dia sholat terus, rajin. Mungkin dia memanfaatkan masa tahanan ini untuk mendekatkan diri pada Allah,” kata dia.
Namun kebiasaan Angie berubah saat Kamis lalu dia mendengar keputusan Mahkamah Agung. Sehari sebelumnya MA menjatuhkan vonis 12 tahun penjara dan denda Rp 500 ribu kepada terdakwa penerima suap pengurusan anggaran, di Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Pemuda dan Olahraga itu.
“Sudah beberapa hari ini tidak main tenis, mungkin dia juga masih sangat syok ya,” kata petugas penjara tersebut.
Kuasa hukum Angie, Nasrullah mengaku kliennya syok mendengar keputusan Mahkamah Agung. Menurut dia berita tentang vonis MA itu pertamakali didengar Angie dari seorang rekan sesama tahanan yang membaca running text di televisi.
“Dari running text di TV, dibaca oleh sesama warga binaan di Rutan, dikasih tahu ke Angie dan Angie langsung syok,” kata Nasrullah kepada detikcom, Ahad (24/11).
Tak hanya Angie, keluarganya pun juga ikut syok. Lucky Sondakh, ayah Angie bergegas meninggalkan rumah tahanan usai membesuk sang putri pada Jumat (22/11) sore pekan lalu. Dia enggan memberikan komentar terkait vonis yang memperberat hukuman Angie.
“(kabar Angie) Sehat. No comment ya,” kata Lucky singkat. Dia mempercepat langkahnya menuju mobil Harrier putih yang terparkir di depan rumah tahanan.
(erd/erd)