Hal tersebut berdasarkan Survei Barometer Sosial yang diadakan oleh Lembaga Penelitian Psikologi Universitas Indonesia (LPPsi-UI), International NGO Forum on Indonesian Development (INFID), Perkumpulan Prakarsa, dan Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D).
Survei ini dilakukan pada bulan September - November 2013 di 33 provinsi di seluruh Indonesia mencakup perkotaan dan pedesaan. Survei melibatkan 2.442 responden yang berusia 17-25 tahun dengan margin of error 1,98% pada tingkat kepercayaan 95%. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuesioner.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keadilan sosial merupakan mimpi Indonesia yang tercantum di undang undang dasar tetapi kendala dan pencapaiannya belum pernah diukur dan dipantau secara rutin," kata Direktur Eksekutif INFID Sugeng Bahagijo dalam konferensi pers yang dilaksanakan di Kantor INFID Jl. Jatipadang Raya Kav. 3 no 105 Pasar Minggu Jakarta Selatan, Minggu (24/11/2013).
Direktur Perkumpulan Prakarsa Setyo Budiantoro yang juga hadir dalam konferensi pers tersebut menyoroti sejalannya hasil survei barometer sosial ini dengan elektabilitas partai politik. "Parpol yang dinilai menyelenggarakan program sosial ternyata merupakan parpol dengan elektabilitas yang ada di jajaran atas. Ini berarti masyarakat kita cukup pintar, memilih bukan hanya melihat figur tapi juga programnya" jelasnya.
Setyo juga memberikan masukan pada PKB yang terpuruk dalam bidang program sosial. "PKB kan punya basis di pedesaan juga. Jika PKB memperjuangkan pertanian pedesaan, maka mungkin perolehan suaranya juga akan meningkat," tutupnya.
Berikut peringkat parpol beserta penilaian apakah parpol tersebut menyelenggarakan program sosial di daerah responden berdasarkan hasil Survei Barometer Sosial:
1. Golkar: 34,7%
2. Partai Demokrat: 34,2%
3. PDIP: 34,1%
4. PKS: 26,5%
5. Gerindra: 23,5%
6. PAN: 21,4%
7. Hanura: 20,7%
8. PPP: 19,9%
9. PKB: 17,7%
(mad/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini