Komunitas Sepeda Minta Jokowi Konsisten

Menanti Jalur Sepeda di Jakarta

Komunitas Sepeda Minta Jokowi Konsisten

- detikNews
Kamis, 21 Nov 2013 10:51 WIB
Jalur sepeda di Kanal Banjir Timur. (Foto - detikcom)
Jakarta - Kegiatan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang mulai aktif menggayuh sepeda ke kantornya tiap Jumat membawa harapan baru bagi komunitas Bike to Work. Mereka berharap langkah Jokowi yang sudah dimulai sejak tiga pekan lalu itu membawa perubahan dan mendukung sepeda sebagai alat transportasi alternatif.

“Mudah-mudahan (Jokowi) bisa konsiten dan itu bisa berdampak ke pesepeda lain sehingga nanti di Jakarta ada jalur khusus sepeda,” kata Diah Kusumo Dewi (34 tahun), anggota komunitas Bike to Work Rombongan Bekasi (RoBek) kepada detikcom Rabu (20/11) kemarin di Jakarta.

Harapan Diah bukan tanpa alasan. Bersama teman-temannya dia rutin menggowes sepeda tiga kali sepekan dari rumahnya di kawasan Pondok Gede menuju kantornya di bilangan Sudirman, Jakarta Pusat. Mereka bersepeda beriringan menyusuri kawasan Kalimalang atau jalur Kanal Banjir Timur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jarak 20 kilometer ditempuh wanita yang bekerja di Bank BNI ini dalam waktu tak lebih dari satu jam. Anggota RoBek kumpul jam 06.30 WIB dan berangkat bersama pukul 07.00. Setelah sampai di kantor Diah mengaku menjadi lebih segar dan siap melakukan aktivitas.





“Badan akan jauh lebih enak, segar dan bisa langsung kerja karena sudah bergerak,” kata Diah.

Diah merasa banyak mengambil manfaat dari aktivitas gowes ke kantor yang sudah dia lakukan selama dua tahun terakhir ini. Selain irit, juga bisa menjadi alternatif transportasi. Pasalnya Jakarta sudah demikian semrawut dan sangat macet.

“Kalau gowes ke kantor malah bisa lebih cepat nyampe daripada naik motor, sebab kita kan bisa lewat gang kecil, kadang juga mau mutar balik gampang, sepeda bisa diangkat,” kata dia.

Tantangan besar lainnya adalah persoalan infrastruktur. Hingga kini, jalanan ibu kota sangat tidak ramah bagi pesepeda sehingga sering bersitegang dengan pemotor, mobil, bahkan bajaj serta angkot yang sering berhenti mendadak.

Bahkan, jalur khusus sepeda yang ada pun sering diserobot pemotor sehingga membuat pesepeda makin terpinggirkan dalam arti yang sebenarnya. Dia mencontohkan, jalur khusus sepeda di kanal banjir timur selama ini malah sering diserobot oleh pengendara sepeda motor.

“Kalau lewat dari sana juga akhirnya enggak nyaman, karena motornya kebut-kebutan, terpaksa kami ngalah dan lewat pinggir. Kami selama ini kesal, kok malah yang pakai motor dan kita diperlakukan semena-mena sama pemotor,” kata dia.

Ketua komunitas Bike to Work Toto Sugito mengaku sudah pernah menyodorkan master plan jalur sepeda ke Jokowi di Solo. Sepeda, dianggap bisa menjadi feeder untuk kendaraan umum sebab jalurnya dibuat terintegrasi dengan kendaraan massal seperti busway dan kereta api.

Sayangnya karena kesibukan Jokowi, kampanye bersepeda baru bisa dimulai pada 1 November lalu. Tapi Toto sempat mewanti-wanti mantan Wali Kota Surakarta tersebut agar kegiatan itu tidak hanya seremonial belaka.

“Oh, iya. Saya juga enggak suka, saya sudah menentukan untuk memulai dan saya harus terus,” kata dia menirukan ucapan Jokowi kala itu.


(erd/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads