"Tahun 2012 ada 1.924.856 gram yang beredar. Angka ini naik sebesar 343,65% dari tahun sebelumnya," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Mabes Polri, Brigjen (Pol) Arman Depari dalam diskusi kelompok bersama wartawan di Kantor Direktorat Narkoba Jl. MT Haryono Cawang, Jakarta Timur, Rabu (20/11/2013).
Jenis narkotika ini awalnya tidak banyak ditemukan peredarannya di Indonesia. Namun 2 tahun ke belakang, jumlah peredarannya meningkat tajam. "Kokain dulu sangat jarang, angka kecil kenaikan tinggi sekali," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti misalnya LSD atau Lysergic Acid itu sudah ada sejak dulu. Tapi sekarang muncul dengan nama LSD Syntetic. Ini saya jamin belum ada yang pakai di Indonesia," terangnya.
Tak hanya LSD, Arman juga menjelaskan mengenai narkoba jenis Krothom. Yang banyak dijual di negara tetangga seperti Thailand, Myanmar, Malaysia dan Australia.
Di negara-negara tersebut, bahan baku yang masih berupa daun kemudian diproses sedemikian rupa hingga menjadi barang haram.
"Karena dasarnya daun, mungkin masyarakat tradisional sudah ada yang pakai seperti daun sirih. Ada juga yang dikunyah. Ini juga belum beredar di Indonesia," ucapnya.
Dia berharap masyarakat turut andil mengawasi tumbuhan atau orang-orang sekitarnya. "Jadi kita ingin mengedukasi warga tentang bahayanya narkoba," pungkasnya.
(bil/fdn)