Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Djihartono. Diduga ada unsur kesengajaan karena di lokasi kejadian ditemukan jeriken berkapasitas 10 liter yang masih terisi bensin.
"Diduga peristiwa tersebut ada hubungannya dengan pekerjaan korban. Hal itu masih kami dalami," kata Djihartono di Mapolrestabes Semarang, Jl dr Sutomo, Rabu (20/11/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari bagian depan sampai atas mobil itu sudah terbakar karena disiram bensin," kata Toni saat dihubungi detikcom.
Dengan alat seadanya, Toni dibantu warga berusaha memadamkan api. Beruntung api tidak menyambar jeriken berisi bensin yang berada di atas kap mobil Kijang karena salah satu warga berhasil menyingkirkannya.
"Jadi ada satu jeriken yang isinya kira-kira seperempatnya di atas mobil Kijang. Mungkin ditaruh di sana tujuannya agar meledak waktu api menjalar," tandasnya.
Toni menduga peristiwa yang menimpanya itu berhubungan dengan profesinya sebagai pengacara. Saat ini ia memang sedang menangani banyak perkara, namun setidaknya ada 4 perkara yang menurutnya rawan.
"Belum tahu perkara yang mana. Tapi ada empat yang berpotensi konflik. Kami masih menganalisisnya," sambung Toni.
Saat ini Toni masih melakukan pelaporan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang. Sementara pihak kepolisian masih mendalami motif dan memeriksa saksi-saksi.
(alg/try)