Dalam statemennya seperti diberitakan Press TV, Rabu (20/11/2013), Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan, Moskow mengecam serangan berdarah yang menargetkan misi diplomatik itu. Rusia pun menyerukan untuk menghukum para pelaku ledakan bom yang juga melukai sekitar 150 orang itu.
"Insiden ini kembali menekankan perlunya untuk menghentikan mereka yang lewat serangkaian serangan mematikan di Libanon, Suriah, Irak dan negara-negara lain di Timur Tengah dan Afrika Utara, mencoba membangkitkan kembali kebencian antar keyakinan agama, yang berbahaya bagi wilayah dan rakyatnya," demikian statemen Kementerian Luar Negeri Rusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diplomat Iran itu baru akan memasuki areal gedung kedutaan Iran ketika bom meledak. Pria itu meninggal akibat luka-lukanya di rumah sakit di Beirut.
Tayangan televisi lokal menunjukkan situasi kacau di lokasi kejadian pasca ledakan. Terlihat sejumlah jasad manusia dalam kondisi hangus terbakar, tergeletak begitu saja di jalanan. Puing-puing berserakan di dekat jasad-jasad tersebut.
Beberapa mobil yang diparkir di dekat lokasi kejadian juga hangus akibat ledakan tersebut. Bahkan pepohonan juga terlihat hangus.
Atas insiden ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Marzieh Afkham mengatakan, rezim Israel berada di balik pengeboman mematikan itu.
(ita/ita)