"40 persen penduduk muda kita lihat, ini potensial jadi pasar narkoba," kata Dir Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Pol Arman Depari dalam diskusi kelompok bersama wartawan di Kantor Direktorat Narkoba Jl. MT Haryono Cawang, Jakarta Timur, Rabu (20/11/2013).
Hal ini disebabkan oleh beberapa hal. Mulai dari harga yang mahal membuat penjual narkoba bisa kaya mendadak dan gaya hidup yang mulai menjurus ke barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Armand menjelaskan saat ini semakin banyak wilayah di Indonesia yang rawan peredaran narkoba. Papua yang dulunya jarang ditemukan, belakangan ditemukan beberapa kasus yang barang haramnya dikirim dari Papua.
"Papua dan beberapa daerah. Kalau Aceh dan Sumatera Barat kan itu semua orang tahu," ucapnya sambil menunjukkan presentase mengenai bahaya narkoba pada wartawan.
Berdasarkan data yang dipegangnya, peredaran Ganja masih menduduki posisi teratas sebagai jenis narkotika yang peredarannya paling banyak di Indonesia.
"Namun, belakangan kokain dan sabu mulai banyak masuk ke Indonesia," pungkasnya.
(bil/gah)