Propam Polri Periksa Intensif 'Biang Kerok' Keributan Personel TNI-Polri di Karawang

Propam Polri Periksa Intensif 'Biang Kerok' Keributan Personel TNI-Polri di Karawang

- detikNews
Rabu, 20 Nov 2013 11:50 WIB
TKP keributan personel TNI-Polri (detikcom)
Jakarta - Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri masih memeriksa intensif anggota Brimob yang diduga jadi pemicu keributan antara personel Polri dan TNI di Karawang.

"Anggota Brimob masih diperiksa berkaitan dengan kejadian kemarin," kata Kapolda Jawa Barat, Irjen Suhardi Alius, Rabu (20/11/2013).

Suhardi menegaskan akan memberi sanksi tegas terhadap pelanggaran yang dilakukan anggotanya. Sebab informasi awal yang diterima, anggota Brimob tersebut melakukan pemukulan terhadap anggota TNI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Satu anggota Brimob ini ribut-ribut dengan anggota TNI dan terjadi pemukulan. Pemukulan itu sudah salah, akan kami beri sanksi," ujarnya.

Sementara itu Kadispen TNI AD Brigjen TNI Rukman Ahmad mengatakan anggota TNI yang terlibat keributan di depan Mega Mal Karawang juga masih menjalani pemeriksaan di Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad). Sejumlah saksi yang melihat peristiwa bentrokan ikut dimintai keterangan.

"Masih internal penyelidikan. Belum ada tersangka karena masih diselidiki," kata Rukman yang dimutasi menjadi Kasdam VII Wirabuana ini.

Peristiwa bentrokan personel TNI-Polri terjadi kemarin (19/11) siang. Saat itu, puluhan oknum TNI datang menggunakan motor dan menghancurkan pos polisi di Jl Ahmad Yani, tepat di depan Mega Mal Karawang.

Selain merusak pos polisi, mereka juga merusak motor dan mobil yang terparkir di jalanan. Pemicunya diketahui karena ada kesalahpahaman salah satu anggota Brimob dan anggota TNI.

Akibat bentrokan tersebut, 6 anggota polisi mengalami luka-luka. Mereka dirawat di RS Cito Karawang.



(fdn/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads