Dalam situs Uboat.net, tercatat sejarah soal kapal selam berseri U-168 tersebut, yan tenggelam pada pukul 01.30 tanggal 06 Oktober 1944 di perairan Jawa. Kapal itu di torpedo dari kapal selam Belanda HrMs Zwaardvisch.
"Kapal selam ini belum digali tuntas, masih kita amati dan kita korek informasinya," kata Ketua Tim Peneliti dari Arkeologi Nasional, Priyatno Hadi saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (19/11/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapal U-Boat itu akhirnya ditemukan setelah melakukan tiga kali penyelaman. Berada 18 meter di bawah laut, kapal dengan panjang 47 meter berada di sebuah bukit pasir di laut.
"Banyak lumpur. Di dalam kapal kami temukan peralatan makan, kancing, alat selam, ada juga sekitar 14 kerangka manusia," terang Priyatno.
Setelah melakukan cukup penelitian awal, tim akhirnya kembali. Kini kendala selanjutnya mau diapakan bangkai kapal itu. Apakah didiamkan saja atau bagaimana?
"Ini bagaimana pihak Pemkab setempat. Ini bisa menjadi potensi kekayaan pariwisata," terangnya.
Memang agak sulit melibatkan Pemkab dalam eskavasi kapal itu. Tim arkeologi juga mencoba mengontak Kedubes Jerman, apakah mereka tertarik dengan penelitian ini. Mengingat ada kerangka 14 orang yang diduga warga Jerman.
"Kita informasikan ke Kedutaan Jerman," tuturnya.
Yang dikhawatirkan Priyatno yakni kedatangan para kolektor barang antik dan juga mereka yang mencari besi bekas. Tim tentu berpacu dengan waktu, apalagi kalau lokasi persis sudah diketahui.
"Ini memang ada nilai ekonomis bagi mereka," tutupnya.
(ndr/gah)