"Saya pikir itu tidak keliru apa yang dikatakan Pak Tjahjo selaku Sekjen PDIP. Karena siapapun kandidat capres dan cawapres memang harus ditelanjangi publik," kata Hayono Isman di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (19/11/2013).
Hayono mengatakan 'penelanjangan tokoh' itu perlu dilakukan di tahun politik ini. Maksudnya, agar publik tahu bagaimana rekam jejak dan kepribadian calon pemimpinnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tjahjo mengungkapkan upaya mendowngrade Jokowi dilakukan dengan terjun langsung ke Solo, kota yang pernah dipimpin Jokowi, guna mencari-cari kesalahan masa lalu Jokowi. Hayono setuju jika itu dilakukan agar publik bisa mengenali tokoh-tokoh politik calon pemimpinnya. Apalagi Jokowi tengah menjadi tokoh potensial capres.
"Seharusnya itu tidak perlu dikhawatirkan. Ini konskuensi demokrasi demi menghadirkan pemimpin berkualitas," ujar Hayono.
Namun Hayono merasa heran, mengapa Jokowi yang diberitakan Tjahjo telah di-downgrade. Padahal Jokowi belum pasti mencapres. Hayono tak setuju jika Jokowi yang menjadikan sasaran downgrade.
"Yang sudah pasti mencapres kan saya, Dahlan Iskan, Pramono Edhie, dan lain-lainnya," ucap peserta konvensi capres PD ini.
(dnu/van)