Dalam buku Suhartono 'Hoegeng: Polisi dan Menteri Teladan' terbitan PT Kompas Media Nusantara yang dikutip detikcom, Selasa (19/11/2013), sang anak Didit menuturkan ceritanya.
Didit mendapat laporan dari teman-temannya, soal ayahnya yang mengatur lalu lintas di jalan. Ketika di rumah, Didit sempat komplain soal sikap ayahnya yang mengatur lalu lintas itu. Didit beralasan sudah ada petugas yang mengaturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hoegeng kemudian memberi penjelasan kepada Didit. Sebagai Kapolri dia tidak bisa membiarkan jalanan macet. Apalagi Kapolri juga seorang polisi.
"Jadi wajib kalau di jalan raya terjadi kemacetan. Papimu harus turun membantu. Jangan menunggu petugas polisinya datang. Mengerti kamu?" tutur Hoegeng ditirukan Didit.
Soal pengalaman di jalan, Hoegeng juga punya kisah lain. Seperti penuturan Didit, ayahnya selalu memberhentikan bus angkutan yang kelebihan penumpang. Saat itu, bus memang kurang sehingga kerap menumpuk penumpang.
"Lalu kami harus menunggu papi menghentikan bus lainnya untuk mengangkut penumpang yang diturunkan. Kami harus menunggu berjam-jam sampai semua penumpang terangkut semuanya," tuturnya.
(fdn/ndr)