"Industri kreatif semakin besar, penyebarannya juga semakin luas dan bisa jadi andalan bangsa kita yang bertumpu pada kekuatan sendiri," kata Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono dalam acara Rapat Koordinasi PPKI 2013 di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2013).
Salah satu kementerian yang terlibat adalah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Oleh karena itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari E Pangestu turut menjelaskan detil acara yang sepenuhnya diurus oleh pemuda dan pemudi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Marie juga setuju jika PPKI 2012 kurang optimal pelaksanaannya walau anggaran saat itu sebesar Rp 16 miliar. Namun tahun ini ia optimis akan lebih sukses dengan anggaran Rp 11 miliar.
"Dari seluruh kementerian Rp 11 miliar, tahun lalu Rp 16 miliar. Anggaran tahun ini terkena pemotongan, tapi kita optimalkanlah. Kita berharap mereka bisa lanjut, dan acara itu disiapkan oleh pelaku wira muda kreatif," ujar Marie.
Dengan anggaran sebesar itu, acara ini akan diisi oleh 15 sub sektor industri kreatif yang meliputi arsitektur, desain, film video fotografi, kerajinan, kuliner, musik, mode, percetakan, periklanan, permainan interaktif, riset, pasar barang seni, pertunjukan, teknologi informasi, dan TV/Radio.
Marie berharap dengan adanya PPKI ke 7 ini, industri kreatif di Indonesia mampu meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) melebihi pertumbuhan nasional. Tahun ini saja, industri kreatif mampu menghasilkan PDB sebesar Rp 642 triliun.
"Selain itu, 10,7 persen tenaga kerja terserap. Itu sebesar 11,8 juta pekerja di dunia kreatif, dengan terbesar 3,1 juta kerajinan, 3,8 juta fesyen, 3,7 juta kuliner," ujar Marie.
Acara PPKI 2013 ini akan digelar di pusat perbelanjaan Epicentrum Kuningan, Jakarta Selatan, pada tanggal 27 November 2013 hingga 1 Desember 2013. Banyak produk kreatif karya anak muda yang akan dipamerkan, walau seluruh kementerian tidak menargetkan jumlah transaksi yang terjadi kelak.
"Tahun lalu juga di Epicentrum. Tujuan utamanya membuka jaringan dan kolaborasi. Kita ingin mengedepankan daya saing bangsa Indonesia, basisnya wawasan dan pengetahuan khas Indonesia, untuk kesejahteraan kita, dan menyumbang pada global," ujar Marie.
(vid/rvk)