Abu Merapi 'Selimuti' 5 Kota, Terbawa Angin hingga 60 Km

Abu Merapi 'Selimuti' 5 Kota, Terbawa Angin hingga 60 Km

- detikNews
Senin, 18 Nov 2013 12:25 WIB
Debu abu Merapi di Pasar Boyolali (Foto: Muchus Budi R/detikcom)
Yogyakarta - Kedahsyatan 'batuk' Gunung Merapi cukup terasa. Lima kota terkena dampaknya. Abu vulkanik terbawa angin ke kota-kota tersebut.

"Abu terbawa angin ke timur, sampai Sragen dan Karanganyar," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Subandriyo kepada wartawan di Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) DIY, di Jl Kenari Yogyakarta, Senin (18/11/2013).

Selain Sragen dan Karangnyar, kota yang terkena dampaknya adalah Klaten, Solo, dan Boyolali. Abu menyelimuti kota-kota tersebut selama beberapa saat. Bekas-bekas hujan abu masih terlihat hingga saat ini, menempel di atap rumah, mobil, jalan, dan pepohonan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terbawa sampai 60 km," jelas Subandrio.

Dari alat pantau, letusan freatik Merapi menyebabkan material tersembur ke atas setinggi 2 km. Kemudian terbang mengikuti arah angin. "Letusan sebelumnya ke barat. Tapi karena tadi angin ke timur, material ke sana," ungkapnya.

Subandrio menambahkan kejadian semacam ini bukan yang pertama. Sejak erupsi 2010 lalu sudah beberapa kali terjadi peristiwa serupa. Tidak ada gejala awal yang jelas. Alat seismograf landai. Hingga semenit sebelum letusan, kondisi tekanan juga gas normal.

"Status tetap Normal. Kami merekomendasikan pendakian sampai Pasar Bubar saja, tidak sampai ke puncak. Karena bisa terjadi lontaran batu," katanya.

Letusan terjadi sekitar pukul 04.53 WIB. Warga di sekitar puncak, terutama di Klaten dan Sleman, sempat mengungsi ke balai desa dan pos bencana. Namun setelah kondisi normal, mereka kembali ke rumah dan beraktivitas seperti biasa.


(bgs/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads