Festival Kampung Betawi Gagal Puaskan Warga

Festival Kampung Betawi

Festival Kampung Betawi Gagal Puaskan Warga

- detikNews
Senin, 18 Nov 2013 12:03 WIB
Festival Kampung Betawi diadakan menjelang pengerjaan revitalisasi Kota Tua. Lamhot Aritonang/detikFoto
Jakarta - Rintik hujan tak hentinya mengguyur kawasan Kota Tua, Jakarta Barat pada Sabtu (16/11) pekan lalu. Sisa genangan air masih terlihat saat Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Arie Budiman dan Wali Kota Jakarta Barat, Fatahillah memukul gendang tanda dimulainya festival Kampung Betawi.

Empat miniatur rumah adat diletakkan di sebelah kanan dan kiri jalan Kali Besar Timur untuk menunjukkan suasana khas Kampung Betawi. Puluhan stan pameran dengan desain rumah adat Betawi juga dibuat di jalan Kali Besar Timur 4.

Museum yang ada di kawasan Kota Tua juga turut berpameran di sana, seperti Museum Sejarah, Museum Tekstil, Museum Bank Mandiri, dan Museum Wayang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada tiga panggung pertunjukan yakni, satu di jalan Kali Besar Utara, persis di antara Cafe Batavia dan Bank Mega, lainnya di ujung jalan Kali Besar Timur, serta di depan gedung Museum Seni Rupa dan Keramik (jalan Pos Kota).

Di panggung Kali besar Utara, ada penyanyi dangdut dan satu pemain organ. Di Kali Besar Timur lebih mendingan, ada pertunjukkan kesenian China, Arab berupa tari-tarian.

Pengunjungnya kebanyakan dari kalangan remaja dan dewasa muda, meski ada juga yang datang dengan mengajak anak dan istrinya. Tapi, tak banyak yang mengunjungi acara festival. Suasana hujan gerimis, yang kadang jadi deras, dan awet sejak sore membuat publik lebih suka duduk di warung PKL di tepian Kali Besar atau cafe-cafe di kawasan taman Fatahillah.

Kondisi festival Kampung Betawi pada hari Minggu juga hampir sama. Bedanya, hari kedua ini, tak terlhat hiburan apapun di panggung di depan museum Seni Rupa dan Keramik. Festival kuliner yang tadinya ada di tenda-tenda juga tak terlihat.

Wal hasil acara yang digelar menggunakan anggaran sebesar Rp 1 miliar itu gagal memuaskan warga. Febri, 29 tahun, salah satu pengunjung hanya tertawa saat dimintai tanggapannya soal acara tersebut.

“Saya kecewa sekali begitu lihat rumah-rumah itu. Kampung Betawi tidak seperti harapan saya,” kata dia, Sabtu (16/11). Febri datang berdua dengan temannya. Warga Pejaten ini mengatakan ia datang sejak siang karena memang penasaran dengan Kampung Betawi.

Begitu juga dengan Absah, 45 tahun. Warga Bekasi ini begitu antusias saat membaca berita soal rencana ada acara Kampung Betawi. Namun Absah harus menelan kekecewaan.

“Enggak puas. Harapan saya ada tanjidor, tapi ini cuman lenong saja. Makanannya juga begitu, saya mutar-mutar mulai dari Fatahillah adanya makanan biasa soto mie, ketoprak yang di kaki lima. Baru yang ini ada nemu kuliner betawi tapi pilihannya enggak banyak, saya pikir bakal ada rujak juhi atau asinan betawi,” kata Absah kepada detikcom Minggu (17/11) kemarin.

Tapi banyak juga pengunjung yang mengaku hanya kebetulan berkunjung, tidak sengaja datang untuk kegiatan Kampung Betawi. Rini, 17 tahun, misalnya. Wanita yang baru tamat SMA ini berujar dia bahagia karena sempat menyaksikan acara musik betawi.

“Ini sebenarnya kebetulan berkunjung saja, enggak tahu ada acara. Tapi ya senang sih ngelihat tadi ada acara budayanya,” kata dia, Sabtu lalu.

(erd/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads