Pesawat jenis Boeing 737 milik maskapai penerbangan Tatarstan jatuh menghantam landasan ketika akan mendarat di Bandara Internasional Kazan pada Minggu (17/11) waktu setempat. Sebanyak 44 orang penumpang dan 6 awak pesawat tewas dalam insiden tersebut.
Seperti dilansir USA Today dan Los Angeles Times, Senin (18/11/2013), juru bicara otoritas penerbangan Rusia, Sergei Izvolky menjelaskan, kecelakaan terjadi ketika pesawat berusaha melakukan pendaratan kedua akibat cuaca buruk. Angin kencang memang mewarnai upaya pendaratan yang dilakukan pesawat yang mengudara dari Moskow tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masih terlalu dini untuk menyebut dugaan penyebab kejadian. Secepat mungkin setelah kami menemukan catatan penerbangan, kami akan mengungkapkan apa penyebab insiden ini," imbuhnya kepada televisi setempat, Rossiya-24.
Secara terpisah, aparat penegak hukum Rusia mengungkapkan kepada kantor berita Interfax, bahwa penyelidikan difokuskan pada dugaan adanya gangguan teknis dan kesalahan manusia dalam insiden tersebut.
Investigasi awal menyebut, pilot pesawat sempat memberitahu pihak menara pengawas penerbangan di bandara bahwa pesawat tidak siap untuk melakukan pendaratan ketika mencapai jarak 500 meter dari landasan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa peralatan yang ada pada pesawat mungkin tidak bekerja dengan maksimal.
"Kami akan memeriksa semua dugaan penyebab kejadian, termasuk kesalahan pilot, gangguan teknis dan kondisi cuaca," ucap juru bicara komisi investigasi insiden ini, Vladimir Markin kepada ITAR-TASS.
Salah satu korban tewas merupakan putra Presiden Republik Tatarstan, Irek Minnikhanov (23) dan kepala Dinas Keamanan Federal Alexander Antonov. Republik Tatarstan merupakan bagian federasi Rusia dengan ibukota Kazan, yang berjarak sekitar 800 km dari ibukota Moskow.
(nvc/ita)