"Popularitas itu erat kaitannya dengan persepsi publik dan tentunya dengan pemberitaan media. Popularitas ini berkaitan pula dengan reputasinya. Nah di Golkar popularitas Ical masih kalah dengan JK," ujar CEO LKP, Usman Rachman saat Jumpa Pers di Hotel Atlet Century Park, Jl. Pintu 1 Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (17/11/2013).
Menurut Usman, popularitas Ical juga terpengaruh oleh kasus lumpur Lapindo di Jawa Timur. Pemberitaan negatif seperti ini membuat publik mengenal mengenai figur Ical.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Figur JK dinilai masih melekat di benak masyarakat. Terutama JK pernah menjabat sebagai Wakil Presiden RI. Namun demikian Usman menilai dukungan internal Golkar masih lebih kuat terhadap Ical.
"Kalaupun JK jadi dipinang oleh PKB, tetap saja yang menang adalah Ical. Karena internal Golkar itu solid ya, meskipun JK punya pengikut juga," tambahnya.
Permasalahan yang dihadapi Ical saat ini adalah bagaimana mencari cawapres yang mampu menyaingi figur Jokowi (Gubernur DKI Jakarta). Menurutnya JK sekalipun masih belum mampu menyaingi Jokowi.
"Kalaupun JK dijadikan Cawapres Ical pun masih kalah dengan Jokowi, jadi saran kami kepada Golkar adalah harus berkoalisi dengan partai lain," pungkasnya.
Berikut urutan popularitas tokoh internal Golkar berdasarkan survei LKP:
1. Jusuf Kalla: 95,5%
2. Aburizal Bakrie: 91,2%
3. Akbar Tandjung: 86,4%
4. Priyo Budi Santoso: 73,6%
5. Fadel Muhammad: 68,8%
6. Agung Laksono: 61,5%
7. Idrus Marham: 59,9%
8. Sharif Cicip Sutarjo: 52,2%
9. Theo L Sambuaga: 48,9%
10. Hajriyanto Tohari: 45,5%
11. Setya Novanto: 43,7%
(bpn/van)