Di dalam sesi jumpa pers bersama wartawan Indonesia di hotel Hyatt Melbourne, Australia, Jumat (15/11/2013), Boediono menjelaskan hasil kunjungan kerjanya selama lima hari di Australia yang agendanya adalah kerjasama pendidikan, riset dan budaya.
Namun, dalam pertemuan dengan Abbott, isu penyadapan oleh Australia ikut dibahas. Secara langsung, Boediono mengemukakan keberatan pemerintah dan masyarakat RI terhadap tindakan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara resmi, Indonesia meminta agar ada perbaikan dalam proses pengumpulan informasi sehingga tidak merugikan kedua negara dan merusak hubungan yang sudah terjalin baik selama ini. Abbott merespons baik terhadap permintaan tersebut.
"Ide untuk ke depan ada suatu sistem di mana informasi yang dikumpulkan tidak dipakai untuk hal-hal merugikan kedua belah pihak. Nampaknya beliau tidak menolak. Artinya beliau sendiri pandangannya ke arah situ," jelasnya.
Menurut wapres, bakal ada pembahasan lebih lanjut soal sistem itu. "Sementara ini belum ada yang konkrit, nanti ditindaklanjuti dengan semacam negosiasi mengani sistemnya," tambahnya.
Isu penyadapan mengemuka setelah Edward Snowden, mantan pegawai CIA membocorkannya. Media Australia mengangkat isu ini dan direspons keras oleh Indonesia.
Hingga kini, pemerintah Australia tak membantah atau membenarkan soal aktivitas itu. Saat diwawancarai ABC Australia, Abbott hanya mengatakan semua negara menggali informasi, namun bukan untuk kejahatan. Informasi yang digalinya dari Indonesia juga untuk kepentingan membantu Indonesia sendiri.
(mad/lh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini