Hamdan: Kericuhan di MK Tidak Bermoral, Tak Menghargai Negara

Hamdan: Kericuhan di MK Tidak Bermoral, Tak Menghargai Negara

- detikNews
Jumat, 15 Nov 2013 09:46 WIB
Hamdan Zoelva (ari saputra/detikcom)
Jakarta - Kericuhan di Mahkamah Konstitusi (MK) yang terjadi Kamis (14/11) kemarin dinilai sebagai tindakan yang tak bisa menghargai demokrasi. Ketua MK Hamdan Zoelva pun angkat bicara dengan menyebut para pelaku kericuhan tidak bermoral.

"Jadi apa yang terjadi adalah tindakan dari salah satu pendukung yang tidak bermoral, tindakan yang tidak menghargai demokrasi, tidak menghargai negara," kata Hamdan di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (15/11/2013).

Hamdan menceritakan, keributan bermula saat dirinya sebagai ketua majelis konstitusi membaca putusan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Maluku. Sengketa ini adalah perselisihan hasil suara kabupaten Serang Bagian Timur yang diklaim pemohon Herman Adrian Koedoeboen tidak sesuai antara temuan timnya dengan KPU.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puluhan orang pendukung Herman geram dengan putusan MK yang mengukuhkan penghitungan suara KPU atas kabupaten Serang Bagian Timur. Mereka lalu merusak LCD dan kursi di lobi gedung MK, setelah itu mendobrak masuk ke dalam ruang sidang utama yang masih menggelar sidang lainnya.

"Jadi dalam sidang tidak ada masalah apa-apa. Kami saat membacakan putusan dalam keadaan hening dan sedang mendengarkan dengan baik," ujar Hamdan.

Hamdan tak menduga kericuhan bisa terjadi di dalam ruang sidang MK. Ia juga mengatakan pengamanan di dalam gedung MK sudah optimal saat kejadian.

"Sama sekali ini di luar dugaan. Jadi boleh saya katakan, ini adalah suatu insiden di luar dugaan," tutup Hamdan.

(vid/asp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads