Acara pertemuan dengan WNI ini digelar di Wisma Indonesia di kawasan Brighton, Melbourne, Australia, Kamis (14/11/2013) malam waktu setempat. Ada sekitar 300 WNI yang hadir. Mereka datang dari berbagai wilayah dengan latar belakang profesi berbeda. Mulai dari pelajar hingga pengusaha. Yang menarik, forum ini dipandu oleh seorang MC bule cantik yang fasih berbahasa Indonesia bernama Bonnie.
Kegiatan yang berlangsung dalam kondisi cuaca yang dingin ini lalu dibuka oleh Konjen RI di Victoria dan Tasmania Irmawan Emir Wisnandar. Dia menyampaikan soal jumlah WNI di wilayahnya, termasuk soal angka pemilih dalam pemilu mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu saya menghubungi mantan pacar saya (Herawati) harus pakai surat. Nunggu seminggu supaya dapat balasan," kisah Boediono yang disambut tawa hadirin.
"Kalau sekarang sudah ada HP. Pacaran jadi lebih cepat," sambungnya.
Pidato Boediono kemudian berlanjut pada persoalan hubungan Indonesia dan Australia. Menurut mantan Gubernur Bank Indonesia ini, hubungan antarmanusia lebih penting untuk kedua negara. Permasalah yang muncul akhir-akhir ini, adalah hal biasa dalam bertetangga. Karena itu, hubungan jangka penjing yang harus diutamakan.
"Kita bisa memilih teman, tapi kita tak bisa memilih tetangga," ucap Boediono.
Dalam kesempatan itu, Boediono juga kembali mengajak masyarakat Indonesia untuk menggunakan hak suara pada Pemilu 2014. Sebagai negara demokrasi, peran serta warganya baik di dalam negeri maupun di luar negeri sangat penting.
"Kalau apatis, maka demokrasi akan runtuh dengan sendirinya," terang Boediono lagi.
(mad/ndr)