Jonathan Salayco tengah berada di jalanan yang dipenuhi puing-puing bantunan di Tacloban ketika dua pria yang tidak dia kenal tiba-tiba menyerangnya. Dengan cepat, kedua pria tersebut menusuknya dengan pisau dan kemudian menghilang tanpa jejak.
"Dia masih memegang mobil mainannya," tutur Mina Joset, perawat dari Palang Merah setempat yang sempat merawat Salayco, seperti dilansir AFP, Kamis (14/11/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk anak laki-laki seperti dia, ini merupakan luka serius," ucapnya.
Beruntung, otoritas setempat segera membawa Salayco dengan helikopter militer menuju ke rumah sakit lain untuk menjalani perawatan medis yang lebih memadai.
Kebanyakan warga Provinsi Leyte kini hidup dalam ketakutan setelah aksi kriminal dan kekerasan, termasuk penjarahan, semakin meluas pasca topan Haiyan melanda. Banyak korban bencana yang berjuang keras untuk mendapat bantuan makanan dan logistik lainnya di tengah kondisi memprihatinkan seperti terputusnya aliran listrik, komunikasi, akses air bersih dan tanpa tempat tinggal.
Beberapa warga terpaksa melakukan penjarahan. Namun tidak hanya makanan yang dijarah, melainkan juga barang-barang lain seperti televisi hingga mainan. Untuk mengatasi kondisi ini, pemerintah Filipina meningkatkan keamanan dengan menerjunkan 2.000 personel kepolisian, militer dan tentara khusus untuk berpatroli dan menjaga keamanan Provinsi Leyte.
(nvc/nrl)