Rencananya acara berlangsung pada pukul 17.00-21.30 WIB, Kamis (14/11/2013). Guna mengantisipasi gangguan ketertiban dan keamanan, personel Polrestabes Bandung bersiaga di lokasi.
"Ya, kita tetap melakukan pengamanan di SMA Muthahhari dengan mengerahkan sebanyak 500 personel," jelas Kabagops Polrestabes Bandung AKBP Diki Budiman saat ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (14/11/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semula kegiatan hendak dilaksanakan di tempat fasilitas umum atau di Gedung Istana, Kawaluyaan, Kota Bandung. Namun pihak Polrestabes Bandung tidak mengeluarkan izin atau Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP).
"Kami tak izinkan di Kawaluyaan karena pengelola Gedung Istana tidak memberikan izin gedung digunakan. Selain itu, dalam suatu kegiatan itu biasanya ada rekomendasi dari pihak kelurahan dan kecamatan setempat. Ini tidak ada. Karena persyaratan kurang, Polrestaes Bandung tidak memberikan izin atau mengeluarkan STTP," tutur Diki.
Polisi juga akan tetap menjaga Gedung Istana. "Ini sekaligus untuk memberitahu jamaah yang dari luarkota yang keburu datang ke lokasi," katanya.
Disinggung adanya pihak yang kontra terhadap jamaah Syiah, Diki mengaku sudah mengantisipasi kondisi tersebut. Polisi meminta pihak yang kontra tidak bersikap berlebihan.
"Imbauan kami, bila ada perbedaan pandangan dengan IJABI, agar menyelesaikan secara musyawarah. Jangan mengerahkan massa. Tapi tetap, pihak kepolisian akan mengantisipasi dan mencegah tindak pidana. Mari kita bersama-sama menjaga suasana kondusif Kota Bandung," ucap Diki.
(bbn/ern)