Bahas Rohingya, Muncul Ide Rencana Bom Kedubes Myanmar

Sidang Teroris Bangka

Bahas Rohingya, Muncul Ide Rencana Bom Kedubes Myanmar

- detikNews
Rabu, 13 Nov 2013 11:40 WIB
Ovie (kiri tertunduk), Sefa Riano (kanan menatap kamera).
Jakarta - Achmad Taufiq alias Ovie menceritakan awal mula rencana peledakan bom di Kedubes Myanmar di Jakarta. Rencana ini mendadak muncul ketika Ovie berkumpul membahas kasus muslim Rohingya di Myanmar.

"Kita nyeletuk saja.Setelah bahas konflik Myanmar sampai ada pembicaraan kita mau bikin aksi itu," kata Ovie yang jadi saksi untuk terdakwa Sefa Riano alias Mambo di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (13/11/2013).

Rencana meledakan bom di Kedubes Myanmar dilakukan karena Mambo Cs merasa prihatin dengan kondisi muslim Rohingya. "Wanita-wanita diperkosa disuruh murtad masuk Buddha, kalau ngga mau, dibunuh. Kami solidaritas membela mereka," tutur Ovie.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembicaraan ini dibahas oleh Ovie, Mambo dan Sigit pada sekitar awal tahun 2013. Pada pertemuan selanjutnya, ketiganya mencoba mempraktekkan cara merakit bom. Proses perakitan ini sebut Ovie dilatih oleh Mambo.

"Kita bikin bubuk mesiu, cuma buat basic," ujarnya.

Pada 28 April 2013, ketiganya kembali bertemu di kontrakan Sigit di Pamulang. "Untuk pematangan rencana (bom) Myanmar," sebut Ovie. Pertemuan kemudian dilanjutkan pada 1 Mei 2013 di kontrakan Mambo di Jalan Bangka, Jaksel.

Di kontrakan Mambo, mereka membuat bom paralon dan pipa besi. Pematangan rencana pengeboman seharusnya dilakukan pada pertemuan 3 Mei 2013 di Bundaran Hotel Indonesia.

Namun belum sempat bertemu, Ovie dan Mambo ditangkap tim Densus 88/Antiteror pada 3 Mei 2013, sekitar pukul 21.00 WIB. Ovie saat ditangkap membawa 5 bom pipa rakitan di tasnya.

(fdn/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads