Wasekjen PDIP Hasto Kristianto menilai kemunculan Prananda berlangsung secara natural. Hal tersebut terkait penugasan Prananda sebagai Kepala Situation Room PDIP. Tugas Prananda menjaga ideologi Pancasila yang disuarakan PDIP lewat Trisakti. Posisi ini membuat Prananda sering berada di samping Mega.
"Ideologi menjadi the way of life. Karena itulah diperlukan alat kelengkapan Ketua Umum Partai. Di situlah Mas Prananda diberi tugas," kata Hasto kepada detikcom, Rabu (13/11/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal ini sejalan dengan komitmennya untuk melanjutkan ide, gagasan, cita-cita dan perjuangan Bung Karno yang selama ini selalu diperjuangan Ibu Megawati dan Partai," ungkapnya.
Sementara Puan Maharani masih menduduki sejumlah posisi penting di partai. Di usia yang masih muda, Puan sudah menjabat Ketua DPP PDIP bidang politik dan Ketua FPDIP DPR. Posisi ini membuat Puan sering konsolidasi keliling Indonesia.
"Demikian halnya dengan Mbak Puan, yang juga punya tugas untuk menerjemahkan kebijakan Partai menjadi kebijakan pemerintahan negara yang diperjuangkan di DPR RI," ungkap Hasto.
Sejauh ini Puan dan Prananda diposisikan sebagai dua pilar utama PDIP. Mungkin Puan lebih sering muncul ke publik.
"Bagi PDIP tugas membumikan Pancasila merupakan panggilan sejarah yang tidak akan pernah luntur. Dengan demikian seluruh kader partai harus menerjemahkan jati diri Partai yang substansinya adalah kebangsaan, kerakyatan, dan keadilan sosial," tandasnya.
Lalu dengan seringnya kemunculan Prananda apakah peran sentral Puan Maharani yang moncer semasa Taufiq Kiemas masih ada bakal tergeser?
(van/nrl)