Salah satu saksi mata adalah Mustofa (35), penghuni rumah di Jalan Pudak Sari, kampung Pangul RT 3 RW 6, Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik. Saat itu ia sedang duduk disamping rumahnya yang berada di dekat talud setinggi 4 meter dari rumah yang ada di bawahnya.
Peristiwa terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, ketika hujan deras mengguyur. Mustofa mengatakan saat kejadian terdengar suara petir keras diikuti tanah yang bergetar. Kemudian dia segera masuk ke dalam rumah untuk memberi tahu istrinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika keluar rumah lagi, Mustofa terkejut karena talud setinggi 4 meter dan berjarak 3 meter dari samping rumahnya itu sudah longsor dan menimpa rumah milik Marzuki dan Darman.
"Rumah milik pak Marzuki sudah rata dengan tanah, satunya miring," tandasnya.
Beruntung, saat kejadian Marzuki yang tinggal sendiri di rumahnya masih berada di Masjid untuk menunaikan Sholat Ashar, sehingga saat kejadian ia selamat namun rumah dan perabotannya rata dengan tanah. Sementara itu enam anggota keluarga yang tinggal di rumah Darman selamat karena rumah belum roboh.
"Rumah saya miring di bagian belakangnya. Tapi kami selamat," pungkas Darman.
Kasdim 0733 BS Semarang, Mayor Kavaleri Burhanuddin mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan BPBD Kota Semarang untuk membantu memberikan penanganan dan antisipasi longsor di lokasi. Rencananya akan dipasang patok bambu dan terpal untuk menahan tanah.
"Sementara akan kami pasang patok, bantu bersihkan puing-puing. Nanti patok diberi terpal agar tanah tidak terkena air hujan," tegasnya.
"Juga akan diinventarisir kerugiannya. Semoga mendapat bantuan setidaknya rumah layak huni," imbuh Burhanuddin.
Hingga saat ini warga masih membantu mengevakuasi barang-barang yang tertimbun tanah. Sementara itu pemilik rumah mengungsi di rumah tetangga terdekat.
(fjr/fjr)