Hal ini diterangkan staf Legimo, Sulistiyanto, saat bersaksi untuk terdakwa Dirut PT CMMA Budi Susanto di Pengadilan Tipikor, Jl HR Rasuna Said, Jaksel, Selasa (12/11/2013). Awalnya Sulis diperintahkan Legimo agar menjaga empat buah kardus untuk Irjen Djoko yang akan diambil malam hari. Kardus yang belum diketahui apa isisnya itu ada di ruangannya Legimo.
"Pak Legimo harus pulang cepat karena istrinya sakit," ungkap Sulis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keesokan paginya, Irjen Djoko datang. Alangkah marahnya dia tidak menemukan Legimo. Malah hanya Sulis yang sedang menjaga kardus.
"Mana Legimo?" tanya Djoko kepada Sulis.
Mengetahui Legimo tidak ada di kantor, Djoko pun sampai harus memerintahkan anggota PJR menjemputnya. Yang menarik, PJR dan Legimo ternyata selisih jalan.
"Begitu datang, Legimo langsung dipukul (Djoko)," tutur Sulis.
Begitu kagetnya Sulis melihat peristiwa itu. Tanpa menunggu komanda, Sulis memilih sembunyi sambil berharap tidak dilihat oleh Djoko.
"Nggak berani saya lihatnya," sambungnya lagi.
Bagaimana 'nasib' empat kardus itu? Sulis melihat keempat kardus itu dibawa ke dalam dua mobil. Salah satunya adalah mobil yang biasa digunakan oleh Djoko.
(mok/lh)