Salah seorang pedagang menceritakan pencurian yang terjadi di toko batik miliknya. Toko 'Harditama' miliknya kecurian pada akhir Oktober kemarin. "Kejadiannya 30 Oktober lalu. Seperti biasa saya tutup toko pukul setengah lima sore. Besoknya ketika mau dibuka, gembok tidak bisa dibuka dan ternyata gembok sudah dibongkar," ujar pemilik toko, Christo, di pasar Tanah Abang Blok A lantai 2, Jalan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2013).
Saat kiosnya miliknya dibuka, baju batik yang terdapat dalam empat karung setinggi bahu orang dewasa telah lenyap. Ada sekitar 1.626 baju batik yang terdapat dalam 4 karung tersebut. "Harga totalnya Rp 48 juta," kata Christo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi malam ada kejadian lagi. Yang terbaru total kehilangan Rp 60 juta," ucapnya.
Seringnya terjadi aksi pencurian membuat Christo dan kawan-kawannya sesama pedagang bertanya soal keamanan gedung Blok A Pasar Tanah Abang. "Sudah banyak kejadian kayak gini kok pelaku belum tertangkap. Pihak keamanan ngapain saja?" ujarnya heran.
Lokasi pencurian juga bervariasi. Kadangkala terjadi di lantai satu, tiga dan lima. Christo menyarankan pihak kemanan gedung memasang CCTV di setiap sudut lantai dan bangunan pasar Tanah Abang.
"Kalau pasang CCTV di depan eskalator mungkin bisa membantu," ujarnya.
Rencananya, Christo bersama kawan-kawannya yang mengalami pencurian akan melaporkan hal tersebut ke Polsek Tanah Abang. "Ingin buat laporan bersama karena kemarin kan sendiri-sendiri," jelasnya.
(fiq/try)