Angka Pengangguran Tinggi, Presiden Prancis Dituntut Mundur

Angka Pengangguran Tinggi, Presiden Prancis Dituntut Mundur

- detikNews
Selasa, 12 Nov 2013 17:01 WIB
Francois Hollande (AFP)
Paris, - Presiden Prancis Francois Hollande diteriaki oleh para demonstran yang memprotes kebijakan-kebijakan ekonominya dan meningkatnya angka pengangguran di negeri itu.

Massa demonstran menyerukan pengunduran diri pemimpin Prancis itu. "Hollande Mundur!" dan "Kediktatoran Sosialis" berulang-ulang diteriakkan oleh para demonstran.

Insiden itu terjadi saat seremoni peringatan Armistice Day yang digelar di Paris pada Senin, 11 November waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden sosialis itu juga disoraki ketika dirinya berjalan menuju Champs Elysees untuk meletakkan karangan bunga di depan makam tentara tak dikenal. Polisi pun menangkap 70 demonstran dalam insiden itu.

Penangkapan ini diprotes para demonstran. "Sangat memalukan karena kami tak punya hak untuk bersuara tanpa ditangkap," cetus seorang demonstran seperti dilansir News.com.au, Selasa (12/11/2013).

Menurutnya, menyerukan 'Hollande mundur' bukanlah hal yang ofensif.

Armistice Day di Prancis diperingati setiap 11 November 11. Peringatan hari yang juga dikenal sebagai Hari Veteran itu adalah untuk mengenang mereka yang gugur atau terluka dalam Perang Dunia I dan perang-perang lainnya.

Popularitas Hollande saat ini telah merosot tajam di tengah meningkatnya ketidakpuasan publik atas lemahnya pertumbuhan ekonomi negeri Eropa itu. Ditambah lagi dengan meningkatnya pajak-pajak dan terus melonjaknya angka pengangguran. Bahkan tingkat pengangguran di negeri itu mencapai rekor tertinggi pada September lalu, dengan hampir 3,3 juta orang tidak memiliki pekerjaan.

(ita/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads