Beberapa Mantan Calon Bupati yang Kalah di MK Jenguk Akil Mochtar

Kasus Akil Mochtar

Beberapa Mantan Calon Bupati yang Kalah di MK Jenguk Akil Mochtar

- detikNews
Selasa, 12 Nov 2013 16:50 WIB
Demo mengecam Akil/ilustrasi
Jakarta - Beberapa orang mantan calon kepala daerah yang kalah berperkara sengketa hasil pilkada tiba-tiba mendatangi gedung KPK. Mereka mengaku ingin menjenguk Akil Mochtar di Rutan KPK.

Para calon kepala daerah yang datang itu adalah para pihak yang kalah berperkara di MK. Di antaranya adalah konteskan pemelihan kepala daerah Kota Palembang, Kabupaten Empat Lawang, Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Dogiai Papua, Kabupaten Paniai Papua, Kota Kediri dan Kota Waringin Barat.

Tiga orang calon kepala daerah yang berasal dari Sumatera Selatan, mengaku pernah dihubungi oleh orang bernama Mochtar Effendi. Mereka mengaku dimintai uang senilai Rp 10 - 20 miliar agar perkaranya menang di MK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pernah dimintai uang Rp 10-15 miliar agar saya dimenangkan di MK," ujar Sarimuda, mantan calon Walikota Palembang di KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (12/11/2013).

Di dalam putusan MK, Sarimuda dinyatakan kalah. Padahal menurut rekapitulasi KPU dia menang dengan selisih 8 suara.

Hazuar Bidui, calon Bupati Banyuasin yang kalah, mengaku pernah bertemu dengan Mochtar Effendi. Dia bertemu dengan Mochtar pada 21 April 2013 di Hotel Aryaduta Palembang.

"Mochtar mengaku sebagai saudara sepupu Pak Akil, dia minta Rp 20 miliar kalau saya mau dimenangkan," kata Hazuar.

Mochtar Effendi, orang yang disebut-sebut sebagai tangan kanan Akil Mochtar, sudah membantah tudingan dirinya calo pengurusan perkara di MK. Dia bersumpah tak pernah menerima uang dalam perkara di MK.

"Demi Allah, tidak benar itu apa yang disampaikan. Saya difitnah," ujar Mochtar pada 28/10/2013.


(kha/lh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads