Mengenakan setelan jas hitam dan dasi merah, Jokowi hadir bersama Deputi Gubernur Bid Tata Ruang Sarwo Handayani dan Kepala Biro Kepala Daerah dan Hubungan Luar Negeri DKI Heru Budi Hartono. Β Dengan bahasa Inggris bercampur medok Jawanya, Jokowi pun berdiskusi dengan para duta besar.
Pertemuan ini berlangsung selama 1 jam lebih. Berbagai permasalahan mengenai Jakarta serta kemungkinan negara-negara seperti Jerman, Austria untuk berinvestasi di Jakarta mulai dijajaki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita betul-betul dapat transfer pengalaman yang baik, teknologi yang baik," kata Gubernur DKI, usai pertemuan di hotel Pullman, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2013).
Jokowi mengatakan akan menjajaki satu persatu peluang bisnis yang ditawarkan dalam pertemuan tersebut. Namun ia memastikan setiap investasi yang masuk ke Jakarta tetap akan melalui prosedur standar.
"Semua kan peluangnya sama. Peluang ini memiliki prosedur dan regulasi yang kita miliki.
Konkritnya belum, nanti satu-satu kita pertajam," terang mantan walikota Solo ini.
Kepala Biro Kepala Daerah dan Hubungan Luar Negeri, DKI Heru Budi Hartono mengatakan pertemuan tersebut tidak hanya membicarakan peluang investasi di Jakarta. Jokowi juga menerima keluhan mengenai buruknya sistem transportasi di Jakarta. Kemacetan adalah hal yang paling dikeluhkan.
"Tentang tidak efektifnya di kemacetan. Karena habis waktu dan tenaga dengan kemacetan, pak Gubernur menyampaikan permohonan maafnya dengan kemacetan yang terjadi serta berjanji akan segera mencari solusi," terang Heru pada wartawan.
Usai pertemuan, Jokowi masih nampak terlibat pembicaraan dengan beberapa duta besar, ia lalu berfoto bersama dan saling bertukar kartu nama.
(bil/gah)