Penggerebekan itu dilakukan di sebuah perumahan di Jombang, Jawa Timur saat Vica masih menyandang hakim Pengadilan Negeri (PN) Jombang pada April 2013.
"Saat kita gerebek, mereka berdua di dalam ruangan yang gelap dan ber-AC. Masak menyelesaikan permasalahan jual beli mobil sampai pukul 00.00 WIB," kata Hinsar kepada detikcom, Selasa (12/11/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tolong dong menantunya diperhatikan. Masa jam segini dibiarkan berdua dengan suami saya," kata Hisar menirukan ucapan istri Galih.
Saat itu juga pihak keluarga Hisar langsung meluncur ke Jombang dari Surabaya.
"Saat itu, saya memang tidak ikut dalam penggerebekan. Tapi ayah dan adik saya ikut serta om saya. Mereka sempat berputar dua kali untuk memastikan kalau Galih berada di rumah kontrakan istri saya, ternyata benar. Dan posisi mobil Galih ada di carport, sedangkan mobil Vica di luar rumah," imbuhnya.
Kemudian, rombongan keluarga Hisar bersama satpam perumahan dan Ketua RT setempat bersama sama melakukan penggerebekan.
"Galih juga mengakui dalam surat pernyataan yang ditulis di depan Pak RT dan satpam perumahan kalau dia ke rumah Vica hingga pukul 00.00 WIB. Tidak hanya sekali tapi sudah 4 kali. Ini kan sudah bukti," ungkap dia.
Tak hanya itu, kami juga mempunyai bukti jika Vica dengan Galih Dewangga Sajangbatti itu mempunyai hubungan dengan adanya surat cinta Vica untuk Galih serta pengakuan istri Galih.
"Surat itu ditemukan istrinya Galih yang di dalam dompetnya yang isinya sangat tidak wajar bagi seorang istri yang masih bersuami. Setelah kita telusuri ternyata malam saat kita gerebek, keduanya (Vica-Galih) hendak merayakan ulang tahun Galih yang jatuh pada 19 April 2013," pungkas Hisar.
Sebelumnya, Vica membantah seluruh tudingan keluarga Hinsar. Malam itu Vica menantang untuk divisum tetapi tidak dilakukan. Vica juga sudah meminta Galih dihadirkan ke Badan Pengawas Mahkamah Agung (MA) dan Majelis Kehormatan Hakim (MKH) tetapi Galih tidak hadir.
"Jadi saya zina sama siapa?" ujar Vica.
(ze/asp)