
....Menlu Catherine Ashton dari Uni Eropa tampil bersama Menlu Javaz Zarif dari Iran.
Pembicaraan antara sejumlah negara besar dunia dengan Iran menyoal program nuklirnya kembali berakhir tanpa hasil pasti.
Menurut Menteri Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton sudah muncul "banyak kemajuan tetapi beberapa beda pandang masih tetap ada".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Menteri Luar Negeri Iran Mohamad Javaz Zarif mengatakan tak kecewa dengan hasil akhir perundingan ini karena ujung negosiasi tersebut "masih bisa dikembangkan".
Ia mengatakan semuanya pihak "sudah ada di gelombang yang sama" dan "ada kesetujuan untuk menuju kesepakatan".
Di sisi lain Menlu AS John Kerry menyatakan perundingan ini "lebih mendekati (hasil) dari yang pernah digelar sebelumnya".
Kemajuan berarti
Negara-negara berkuasa di dunia mencurigai Iran tengah membangun kekuatan nuklir, tetapi Teheran berkeras kekuatan itu untuk tujuan damai.
Dalam sebuah proposal yang muncul sebagai syarat dicapainya kesepakatan terdapat klasul yang mewajibkan Iran untuk membekukan seluruh pengembangan nuklirnya sebagai imbalan agar tekanan ekonomi dilonggarkan dan sebagian sanksi yang dijatuhkan terhadap negara itu dicabut.
Sejumlah utusan yang datang dalam perundingan ini mengatakan muncul "kemajuan berarti" selama perundingan namun menurut sejumlah sumber diplomatik, Prancis menghendaki sanksi lebih keras diberlakukan terhadap Iran.
Adalah Menlu Prancis Laurent Fabius yang sebelum konferensi pers pasca perundingan digelar mengatakan pada wartawan bahawa negosiasi dengan Iran selama tiga hari ini tak membuahkan hasil.
Sebaliknya Menlu Kerry mengatakan "Kami berhasil mempersempit jurang perbedaan dan memperjelas hal yang masih bertentangan."
"Selain itu kami juga membuat kemajuan signifikan dalam upaya menjelaskan pendekatan apa yang tepat untuk memberi jawaban atas pertanyaan tentang langkah guna memastikan program ini dilakukan hanya untuk tujuan damai."
(bbc/bbc)