"Hingga saat ini, terlihat banyak sekali kabel yang ditanam di dalam saluran air Jakarta. Kabel tersebut menyebabkan banyaknya sampah tersangkut dan menumpuk disana. Akhirnya air tak tertampung dan menggenangi jalanan," ujar pria yang akrab disapa Ahok tersebut usai menjadi pembicara di seminar PERSI di JCC Plennary Hall, Senayan, Jakarta, Sabtu (9/11/2013).
Salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah melakukan pemasangan ducting, sebuah wadah yang digunakan untuk meletakkan semua kabel yang akan ditanam di dalam saluran air. Ducting berfungsi sebagai jaringan utilitas agar seluruh kabel seperti kabel listrik, telepon dan fiber tidak ditanam sembarangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jujur saja, hampir seluruh selokan kita ada kabel telepon, listrik, fiber sehingga daya tampung lambat, tergenang tapi cepat turun. Kita tidak pernah ada gorong-gorong di DKI, gila nggak, tidak ada ducting untuk kabel," paparnya.
Sehingga, menurut Ahok, hal yang harus dilakukan adalah harus ada satgas yang melakukan pengawasan di saluran air saat hujan turun. "Harus ada satgas yang melihat. Apapun caranya, tidak boleh ada lagi genangan air di jalanan," jelas suami Veronika Tan tersebut.
Sementara untuk kawasan pemukiman yang masih kebanjiran, Ahok mengatakan akan melakukan evaluasi pemimpin di setiap kecamatan yang masih terkena banjir tersebut. Karena, Ahok sendiri masih mengalami kebuntuan ketika membicarakan pengadaan ducting di saluran air Jakarta.
"Buntu..nanti lurah camat (yang daerahnya kebanjiran) dievaluasi," pungkas Ahok.
(rni/fjr)