Ricky menjadi buruan polisi setelah melakukan penyiraman terhadap mahasiswi Universitas Bina Nusantara (Binus), AL (19). Mahasiswi tersebut merupakan mantan kekasihnya.
Setelah ditangkap, Ricky mengungkapkan pengakuan-pengakuan unik dibalik perbuatannya tersebut. Pengakuan tersebut cukup mengejutkan karena pada awalnya perbuatan tersebut sekedar bermotif emosi lantaran niat 'rujuknya' ditolak AL.
Tidak Sengaja Siram Air Keras
|
"Gak ada niatan jahat, karena waktu itu sebenarnya mau cari kokonya tapi gak ketemu. Ternyata si Alin buka pintu dia lihat saya terus langsung mau tutup, eh tangan saya kejepit dia nggak liat saya bawa air keras jadinya reflek," ujar Ricky yang kenakan kaos kuning di Pontianak, Kalbar, Kamis (7/11/2013) malam.
Ricky ditangkap di Pontianak Kamis (7/11/2013) pukul 10.00 WIB kemarin. Penangkapan dilakukan oleh Tim Pemburu Preman dibantu oleh Polda Metro Jaya. "Pelaku penyiraman berhasil kita tangkap di Jalan Kom Yos Sudarso Jeruju, Pontianak Barat, Pontianak, Kalimantan Barat," ujar Hengki.
Kumpul Kebo dengan Korban
|
"Jadi ya kami sudah tinggal bersama lama," ujar Ricky di Pontianak, Kamis (7/11/2013) malam.
Saat ditanya apakah korban pernah sampai hamil?
"Telat pernah. Tapi tidak jadi. Soalnya saya langsung suruh makan nanas," jawab Ricky.
Sebelumnya, ibu pelaku mengatakan bahwa Ricky dan korban pernah nikah siri. Namun, pernyataan ibu pelaku dibantah kakak korban saat itu.
"Kabar nikah siri gak bener. Tapi kumpul kebo iya. Karena kita selama pacaran 6 bulan tinggal di satu kos yang sama di daerah Kemanggisan," ujar Ricky.
Korban Adalah Pacar Keempat Ricky
|
"Dia pacar keempat saya. Ya paling cantik daripada yang lain kalau pakai softlensnya," ujar Ricky kepada wartawan di Pontianak, Kalbar, Kamis (7/11/2013) malam.
Ia membantah kalau dirinya mengenal AL (19) melalui teman. Pelaku penyiraman air keras ini mengenal korban lewat jejaring sosial.
"Saya mau meluruskan saya kenal dia (korban) buka lewat teman tapi saya kenal dia dari facebook, karena saat itu dia mau masuk untar minta bantu ambil formulir," ujar Ricky.
Ricky Masih Sayang Korban
|
"Kalau tahu keadaanya akan seperti ini, saya nyesel," ujar Ricky di Pontianak, Kalbar, Kamis (7/11/2013) malam.
Selama pelariannya Ricky tinggal bersama pamanya di Pontianak. Namun, setelah diintai selama seminggu, Tim Pemburu Preman berhasil menangkap Ricky tanpa perlawanan di rumah pamanya di Jalan Kom Yos Sudarso (Jeruju) Komplek Duta Kalbar Indah RT 08 RW 06 no B5, Sungai Jawi Luar, Pontianak Barat, Pontianak.
Takut Dikeroyok
|
"Saya sempat balik lagi untuk menolong. Tapi waktu itu dia sudah teriak minta tolong, dan saya takut dihakimi massa, jadinya saya lebih baik lari," ujar Ricky Halim kepada wartawan di Pontianak, Kamis (7/11/2013) malam.
Ricky mengaku, setelah melakukan tindakan kejinya tersebut dirinya langsung kabur menuju Pontianak. Ricky mengaku memiliki tabungan yang cukup untuk bisa langsung terbang ke kota Khatulistiwa itu.
"Di sini banyak saudara saya. Saya pergi pake tabungan saya," ujar Ricky.
Halaman 2 dari 6
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini