Ketujuh pelaku ditangkap di tempat berbeda sejak Minggu (3/11/2013) lalu hingga Kamis (7/11/2013) kemarin. Mereka masing-masing Riyadi diciduk di rumahnya di Ponorogo Jawa Timur. Sementara Junaidi, Asbi dan Ukan dibekuk di Samarinda, Dwi Cahyadi di Tenggarong serta Rizal di Balikpapan.
"Dua diantaranya terpaksa kami lumpuhkan dengan timah panas saat berusaha kabur," kata Wakapolres Kutai Kartanegara, Kompol Winardy, dalam keterangan pers di Mapolres Kutai Kartanegara, Tenggarong, Jumat (8/11/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yudi Cahyadi adalah pegawai honorer di kantor itu. Kecurigaan kami bahwa oknum pegawai kantor terlibat akhirnya dapat kami buktikan. Mereka tidak segan menyekap dengan cara mengikat 2 petugas jaga malam kantor dengan ancaman senjata tajam jenis badik," ujar Winardy.
"Uang hasil kejahatan mereka total Rp 400 juta mereka gunakan untuk berfoya-foya mulai dari membeli sabu, berjudi hingga membeli perhiasan," tambahnya.
Ketujuh tersangka yang kini meringkuj di sel tahanan sementara Mapolres Kutai Kartanegara, dijerat dengan Pasal 365 (1) dan (2) junto Pasal 55 KUHP tentang Pencurian Dengan Kekerasan dengan ancaman 12 tahun penjara.
"Dengan keterlibatan orang dalam, mereka membuat kunci duplikat agar bisa masuk ke dalam kantor," tegas Winardy.
Perampokan yang berlangsung di kantor Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Kutai Kartanegara itu terjadi 18 Oktober 2013 lalu sekitar pukul 03.30 WITA dinihari. Mereka mengancam 2 penjaga malam kantor dengan senjata badik sekaligus mengikat kedua penjaga itu.
Usai menyekapnya, pelaku dengan leluasa mencari ruang bendahara dan mencari brankas keuangan kantor serta menggondol server CCTV. Kerugian yang diderita adalah hilangnya 6 unit laptop, telepon selular, uang tunai total Rp 400 juta serta server CCTV. Pegawai kantor setempat melaporkan peristiwa itu berdasarkan nomor laporan LP/372/X/2013/Kaltim/Res Kukar tertanggal 18 Oktober 2013.
"Kami perkirakan karena ikut menggondol server CCTV dan uang brankas, pelaku adalah profesional dan mengetahui seluk beluk ruang kantor. Dalam penyelidikan, diduga melibatkan orang dalam. Akhirnya kesemua pelaku berhasil kami tangkap," tutup Winardy.
(rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini