Drama Kongres PD 2010 yang Kini Ternoda Hambalang

Drama Kongres PD 2010 yang Kini Ternoda Hambalang

- detikNews
Jumat, 08 Nov 2013 10:55 WIB
Jakarta - Kongres II Partai Demokrat tahun 2010 silam diklaim paling demokratis. Namun dua dari tiga kandidat yakni Andi Mallarangeng dan Anas Urbaningrum, kini diduga memainkan uang proyek Hambalang di arena kongres. Drama Kongres PD tiga tahun silam pun menarik dikupas ulang.

Kongres II PD digelar pada 21-23 Mei 2010 di Hotel Mason Pine, Kota Parahyangan, Padalarang, Jawa Barat. Kongres II PD diikuti 3 kandidat ketua umum yakni Anas Urbaningrum, Andi Mallarangeng, dan Marzuki Alie.

Selama Kongres PD digelar, tak hanya lokasi kongres saja yang bernuansa Partai Demokrat. Kota Bandung juga membiru, spanduk dan baliho Andi Mallarangeng yang paling banyak terpasang. Andi kala itu diperkuat oleh Fox Indonesia yang dipimpin oleh adiknya, Choel Mallarangeng. Banyak orang bilang, kampanye Andi lebih mirip kampanye capres.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun hasil kongres berkata lain, Andi Mallarangeng tumbang di putaran pertama pemilihan Ketua Umum PD. Dalam voting putaran pertama, Andi hanya meraih 82 suara, jauh dibandingkan Marzuki yang meraih 209 suara dan Anas yang meraih 236 suara.

Andi Mallarangeng didukung penuh oleh menteri-menteri dari PD, Marzuki dan Anas berbagi dukungan dari DPC dan DPD PD se-Indonesia. Marzuki kala itu masih cukup kuat karena menjabat Sekjen PD.

Setelah Andi tumbang, situasi Kongres PD makin memanas. Andi Mallarangeng menghibahkan pendukungnya ke Marzuki Alie, bukan ke Anas. Namun lagi-lagi kedigdayaan Anas kala itu tak bisa dibendung.

Anas pun memenangkan Kongres PD dengan meraih 280 suara (53%) di voting putaran kedua. Koalisi Marzuki-Andi harus gigit jari hanya dengan 248 suara (47%). Anas kemudian dikukuhkan menjadi ketua umum menggantikan Hadi Utomo.

Setelah Anas memimpin PD, rumor persaingan Andi, Anas, dan Marzuki belum berhenti. Internal PD punya istilah sendiri, Kongres PD 2010 tak pernah usai. Rumor permainan uang di Kongres pun terus mengemuka, tapi tak pernah terbukti.

Sampai kemudian kasus proyek pembangunan sport center Hambalang di Bogor mengemuka, Bendahara Umum PD M Nazaruddin menjadi orang pertama yang diciduk KPK. Kicauan Nazaruddin kemudian menyeret Anas dan Andi jadi tersangka kasus Hambalang. Kini fakta persidangan Tipikor dengan terdakwa Deddy Kusdinar mengungkap Anas Urbaningrum dan Andi Mallarangeng menerima uang miliaran rupiah dari kasus Hambalang untuk pemenangan Kongres PD.

Namun Anas langsung membantah. Anas yang pernah sesumbar siap digantung di Monas tersebut menegaskan dirinya tak pernah menerima uang dari Hambalang. Sekata dengan Anas, tim sukses Andi Mallarangeng juga membantah memainkan uang Hambalang di Kongres PD. Sementara satu kandidat lain yang masih aman yakni Marzuki Alie mengaku tak tahu menahu permainan uang di Kongres PD.

Kini kasus Hambalang telah menyerat dua dari tiga kandidat peserta Kongres PD. Internal PD mendorong agar kasus Hambalang diusut tuntas, semua berharap citra PD bisa didongkrak menuju Pemilu 2014 mendatang.




(van/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads