Malaysia termasuk yang yang mengacungi jempol. Menteri Luar Negeri Malaysia, Dato’ Sri Anifah Hj Aman, dalam pernyataannya di depan lebih dari wakil 80 negara yang hadir di Bali Democracy Forum kemarin (7/11/13), dengan tegas memuji demokrasi Indonesia. Ia mengakui bahwa Indonesia dapat menjadi role model bagi pembangunan demokrasi di Asia dan wilayah-wilayah lain di dunia.
Menurutnya, dalam waktu yang sangat singkat, yakni sejak tahun 1998, Indonesia terus menunjukkan contoh yang baik dalam menerapkan proses reformasi. Hal itu kemudian terbukti berhasil ditansformasikan kedalam bidang politik, pemerintahan serta partisipasi yang luas dari seluruh penduduk dalam pengambilan keputusan, padahal masyarakatnya sangat dikenal sangat majemuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan pujian yang sama juga dilontarkan salah satu unsur pimpinan parlemen Mongolia, Gonchigdorj Radnaasumberel. Baginya, Indonesia adalah sebuah model unik bagaimana demokrasi diimplementasikan. Pengalaman keberhasilan Indonesia layak menjadi acuan bagi negara-negara di Asia yang sedang membangun demokrasi.
“Kalau ada negara Islam yang ingin membangun demokrasi, belajarlah dari Indonesia. Kalau ada negara yang memiliki mayarakat multikultur, ambillah pelajaran dari Indonesia. Kalau ada negara berkembang yang sedang membangun demokrasi, mereka bisa mengandalkan (pengalaman) Indonesia,” ujarnya tanpa basa-basi.
Mongolia tidak sekedar membual, tapi punya dasar. Akunya, Indonesia memiliki segudang pengalaman baik yang bisa jadi rujukan. Justru karena itu pula, Mongolia akan segera membuka kedutaannya di Jakarta sebagai kelanjutan kunjungan Presiden SBY ke Mongolia tahun lalu. Mongolia menjadikan Indonesia sebagai role model dalam banyak hal.
Baik Malaysia ataupun Mongolia juga menandaskan bahwa pembangunan demokrasi adalah sebuah usaha yang tidak mudah, khususnya di negara yang multiras, multikultur dan multiagama. Hampir semua negara sepakat bahwa nilai-nilai demokrasi merupakan hal yang patut diamini, namun ketika diimplementasikan maka harus ada penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan karakter masyarakatnya.
“Demokrasi bukan konsep one size fits-all. Harus divisualisasikan dalam dimensi politik, sosial dan budaya masyarakat. Demokrasi harus didorong untuk lebih maju dan semakin matang,” kata Dato’ Sri Anifah.
(rmd/rmd)