Poin-poin itu muncul dalam pertemuan sesi I dan II yang diikuti perwakilan dari Asia Pasifik dan Afrika. Para peserta sharing pengalaman di negaranya maupun menawarkan konsep. Berikut poin-poin tersebut.
Pertama, demokrasi adalah proses berkelanjutan. "Saya setuju karena demokrasi memang bukan tujuan, hanya alat atau cara untuk kebaikan," kata SBY saat memberikan keterangan usai pembukaan dan pertemuan BDF di Bali Nusa Dua Convention Center, Kamis (7/11/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keempat, demokrasi berarti supremasi hukum. Kelima, salah satu pilar demokrasi adalah melibatkan peran perempuan dan kaum muda. Keenam dibutuhkan sikap moderat dan toleran. Apalagi untuk masyarakat yang majemuk.
"Sikap ekstrem atau radikal, tidak cocok untuk kemajemukan," tegasnya.
Poin terakhir, delegasi menyampaikan pentingnya sosial media. Prinsip-prinsip demokrasi harus menjamah ranah tersebut, karena dunia maya kini sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan.
Poin-poin tersebut akan dibahas lebih dalam dalam sesi-sesi berikutnya. Jumat (8/11) besok, perumus BDF akan menyampaikan hasil-hasil pertemuan. Diharapkan forum ini akan menjadi dorongan atau semangat saling memajukan di kawasan Asia Pasifik.
Di ruangan tempat SBY menyampaikan keterangan tampak hadir Menko Polhukkam Djoko Suyanto, Seskab Sudi Silalahi, Menlu Marty Natalegawa, Menkumham Amir Syarifuddin, Kepala BIN Marciano, Jubir Kepresidenan Julian Adrian Pasha, dan lain-lain.
(try/mpr)