Soal Penyadapan, Ini Hasil Klarifikasi BIN ke Intelijen AS

Jakarta - Badan Intelijen Negara (BIN) memanggil intelijen AS di Indonesia terkait isu penyadapan pejabat. Ini hasil klarifikasi tersebut.

"Mereka sedang konsultasi dengan pimpinan," kata Kepala BIN Marciano yang ikut rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam Bali Democracy Forum VI di Bali Nusa Dua Convention Center, Kamis (7/11/2013).

Marciano tidak merinci hasil pemanggilan ke intelijen AS awal Oktober lalu. Termasuk berapa orang yang dipanggil BIN untuk mengklarifikasi isu penyadapan tersebut.

"Yang kita panggil mitra intelijen. Kalau dari kedubes (Australia), itu Kemlu," jelas Marciano yang mengenakan jas dan celana warna hitam ini.

Mantan Komandan Paspampres ini menambahkan, BIN masih menunggu konfirmasi dari AS. Langkah lain, ia berkomunikasi langsung dengan pimpinan intelijen. Dalam waktu dekat diharapkan akan ada kejelasan.

Menurut Marciano tidak mudah melakukan penyadapan. Untuk komunikasi, pejabat menggunakan saluran yang telah diamankan. Informasi adanya penyadapan, tentu perlu diklarifikasi.

"Pesan sudah kita kirimkan. Bahwa itu (penyadapan) bisa menganggu hubungan. Kita masih menunggu (klarifikasi)," ujarnya.

Selain Marciano, Presiden SBY didampingi Menko Polhukkam Djoko Suyanto, Seskab Sudi Silalahi, Menkumham Amir Syarifuddin, Jubir Julian Adrian Pasha, dan lain-lain.

(try/mpr)