SBY berharap warga Jakarta tidak segan-segan menyampaikan aspirasinya kepada sang kepala daerah. Ia juga siap turun tangan membantu Jokowi untuk memperlancar pembenahan Jakarta.
Berikut 4 kritik membangun SBY untuk Jokowi:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Jakarta Biang Macet, Datanglah ke Jokowi
|
"Kalau biang kemacetan di Jakarta datanglah ke Pak Jokowi. Kalau biang kemacetan di Bandung datang ke Pak Ahmad Heryawan atau walikota Bandung, Semarang, Medan, Makassar," ungkap SBY saat menerima pengurus KADIN di Istana Bogor, Jabar, Senin (4/11/2013).
SBY mengatakan saat ini Indonesia menganut sistem desentralisasi otonomi daerah. Maka dari itu tanggung jawab masalah di daerah dipegang oleh masing-masing kepala daerah. Ia juga menyoroti tentang demonstrasi di Jakarta.
"Jangan unjuk rasanya bolak balik di depan Istana. Sudah terbagi habis, semua bertanggung jawab. Pasti kalau bapak datang baik-baik akan direspon. Itulah tugas gubernur, bupati, walikota," imbuhnya.
SBY juga pernah ditanya oleh pemimpin negara-negara sahabat soal kemacetan Jakarta. SBY juga ditanya soal bagaimana solusi mengatasi kemacetan tersebut.
"Kan saya nggak enak ditanya bagaimana solusinya. Di Jakarta, di Bandung, di Surabaya, di mana-mana gitu. Yang harus jelaskan gubernurnya, walikotanya. Begini pak konsep kami. Pemerintah pusat bisa membantu, memberikan kemudahan-kemudahan," paparnya.
Menanggapi hal itu,Β Jokowi mengatakan kemacetan itu merupakan tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah. "Jalan-jalan besar kan ada yang urusan kementerian PU. Yang kecil, baru kita.. Yang lintas wilayah itu pusat, Jabodetabek itu pusat," tutur Jokowi kepada wartawan sembari makan siang di Restoran Ikan Tude Manado, Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Selasa (5/11/2013).
Jokowi mengatakan pusat dan daerah harus ada sinergi untuk mengatasi kemacetan. "Kan ada juga kebijakan. Misalnya transportasi, itu pusat," katanya.
Sejumlah rencana dan langkah sudah diambil Jokowi untuk mengurangi kemacetan di Ibukota ini. Jokowi mengaku pemerintah pusat mendukung langkah-langkahnya itu.
"Didukung," ujarnya sambil tersenyum.
2. Doakan Jakarta Jadi Kota Inspirasi
|
"Selamat ulang tahun Jakarta, semoga jadi rumah bersama yang nyaman dan inspirasi bagi kemajuan kota-kota lain di Indonesia." ujar SBY seperti dikutip dari akun twitternya @SBYudhoyono, Minggu (23/6/2013).
Kota DKI Jakarta berulang tahun ke 486. Puncak perayaan ultah dimeriahkan dengan acara Jakarta Nite Festival (JNF) atau bisa disebut malam muda-mudi Jakarta. Acara yang berlangsung sejak Sabtu (22/6) sore berlangsung meriah di Monas. Ribuan warga Jakarta dan sekitarnya tumplek di lapangan silang Monas dan sepanjang Jl MH Thamrin hingga Bunderan HI.
Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dalam acara pembukaan Jakarta Nite Festival di Monas juga menyampaikan hal senada dengan Presiden SBY. Jokowi berharap warganya menjaga keamanan kampung dan menghindari perkelahian antar warga.
"Karena kita warga Jakarta yang ingin menjadi contoh daerah lain. Kita tunjukkan warga Jakarta yang beradab," kata Jokowi saat didapuk tampil dipanggung Transcorp, di lapangan silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (22/6) malam.
Jokowi tampil bersama wakilnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Selain itu, Jokowi juga meminta agar masyarakat menjaga kebersihan Jakarta dengan tidak membuang sampah sembarangan.
"Saya titip kepada seluruh warga, buang sampah jangan di selokan, di kali sungai. Setuju?," tanya Jokowi.
"Setujuuu," teriak penonton beramai-ramai.
3. Siap Bantu Atasi Rumah di Kali Ciliwung
|
"Saya mendengar rencana Gubernur Jakarta Pak Jokowi untuk mengatasi masalah ini, atasilah, pemerintah pusat akan membantu," kata SBY usai meninjau Kali Ciliwung di Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2013).
SBY berangkat menggunakan perahu sea rider milik Marinir dari Kalibata lalu berkeliling hingga melewati kawasan Kampung Melayu dan Kampung Pulo, Jakarta Timur. Sejumlah menteri dan pejabat di bidang keamanan ikut dalam rombongan.
Menurut SBY, kondisi rumah-rumah di samping kiri dan kanan Kali Ciliwung itu berbahaya. Bila terjadi luapan air seperti hari ini, keselamatan warga bisa terancam.
"Yang ini sudah lama sebenarnya jadi masalah yang perlu dipecahkan oleh kita semua utamanya Gubernur DKI Jakarta, saya lihat langsung memang tidak aman," terang SBY.
Dengan penyelesaian segera, maka bisa mencegah korban jiwa. SBY berharap, tak ada korban akibat kejadian ini.
"Saya ingin jajaran pemerintah pusat maupun daerah, dan sampai tingkat RT/RW bekerja bersama-sama. Masyarakat membantu dapur umum dengan ikhlas, saya juga membantu, semua pihak juga membantu," tuturnya.
4. Korban Banjir Lebih Diprioritaskan daripada Istana
|
"Tadi Pak Presiden telepon, sudah Beliau menyampaikan setengah meter kebanjiran. Ya Beliau menyampaikan seperti itu, masyarakat harus lebih diprioritaskan daripada Istana. Tetapi apapun, kita harus kalkulasi semuanya," kata Jokowi.
Hal ini disampaikan Jokowi usai rapat membahas banjir di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (17/1/2013).
Jokowi mengatakan ketinggian air hari ini lebih besar ketimbang banjir pada tahun 2007. "Ya ini dibanding 2007, 1.020 (centimeter), sekarang 1.030 (centimeter) memang lebih besar.
Menurut dia, Presiden SBY meminta agar melakukan tindakan lapangan dan mengenai Pintu Air Manggarai diserahkan penuh keputusannya kepada Pemprov DKI Jakarta.
Halaman 2 dari 5