Keluarga Anggara ke SMA Hang Tuah, Minta Maaf dan Biayai Pengobatan Korban

Sidoarjo - Keluarga Anggara Putra Trisula (21) menemui pihak SMA Hang Tuah dan korban. Keluarga meminta menyampaikan permohonan maaf dan siap membiayai pengobatan para korban.

"Tadi siang jam 11.00 WIB, kakak, om, dan tantenya menemui di ruang Wakasek. Saya dipanggil juga ikut menemuinya," ujar Setyo Nugroho, kepada wartawan di ruang bagian umum SMA Hang Tuah 2 Sidoarjo, Rabu (6/11/2013).

Setyo, Staf TU bagian administrasi dan logistik ini juga menjadi salah satu korban. Dia mengalami luka pergeseran tulang lututnya.

Menurut Styo, keluarga pelaku ikut prihatin dan menyesal atas kejadian di SMA Hang Tuah. Mereka juga bertanggungjawab akan membiayai pengobatan korban sampai sembuh.

"Kwitansinya dikumpulkan semua dan mau bertanggungjawab sampai sembuh semua," terangnya.

Anggara saat ini sudah ditetapkan tersangka. Setyo yang mengenakan baju safari dan berinisiatif masuk kerja dengan mengenakan kursi roda dan tongkat. Dia masih berharap, pelaku diproses hukum sesuai aturan yang berlaku.

"Harapan saya diproses sesuai hukum berlaku. Dan saya tetap pasrah dengan instansi yang menaungi saya. Saya tidak mengambil langkah sendiri, karena lokasi dan kejadiannya di sekolah dan jam sekolah," tandasnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Anggara menyeruduk belasan siswa dan guru serta staf TU SMA Hang Tuah 2 Sidoarjo, pada Kamis (31/10/2013).

Dari kejadian tersebut, mengakibatkan 4 orang luka-luka yakni Alif Kurnia Safitri kelas X2. Ia mengalami luka patah tulang pada tangan dan kaki kanan. Retak di rusuk ke 8 sisi kanan. 3 jari tangan kanannya retak dan mengalami lecet dibagian wajahnya.

Gilbert Lardo Joshoa kelas X1, terkena bagian perut. Karyawan staf TU, Setyo Nugroho, mengalami pergeseran tulang lutut kanannya dan pergelangan kaki kanannya. Serta Suparjo, guru BK, mengalami luka patah pada pergelangan tangan kirinya.

(roi/ndr)