Kehebohan itu bermula ketika petugas dari Kantor Pos Pasar Baru datang mengantar paket ke Gedung Nusantara 3, di Komplek DPR, Rabu (6/10/2013). Dia membawa paket berupa kardus warna cokelat.
Sesuai dengan protap yang ada di gedung tersebut, setiap orang dan barang yang masuk harus di-scan di lantai dasar. Petugas Pamdal yang melakukan pemindaian menemukan kejanggalan dalam kardus tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pamdal lainnya, polisi, wartawan, staf dan tamu di gedung DPR pun lantas berkerumun untuk melihat kardus tersebut.
Pamdal merasa curiga lantaran nama tujuan paket tersebut yakni Ranu, tidak ada di komplek DPR. Diketahui kardus tersebut dikirim oleh Ranu dari gedung DPR/MPR kepada seorang bernama Frans di Depok. Namun karena seorang bernama Frans tersebut tidak ditemukan, maka paket itu pun dikembalikan lagi kepada pemiliknya.
Si petugas kantor pos lalu diminta untuk mengambil lagi paket tersebut. Setelah dilakukan pengecekan ternyata isi kardus tersebut bukanlah benda yang membahayakan.
"Tadi saya cek isinya blower air, untuk sirkulasi air di akuarium itu. Jad memang ada kabelnya," kata seorang petugas Pamdal.
(fjr/ndr)