"Sejak awal saat koordinasi dengan polisi kita sudah meminta agar melokalisir orang dekat anak itu, ternyata benar pelakunya pamannya," kata Ketua Komisi Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait kepada detikcom, Rabu (6/11/2013).
Arist mengatakan, dari kasus-kasus yang ada kerap pelaku pelecehan terhadap anak merupakan keluarga dekat korban. "Memang dari pengalaman yang lalu lalu kasus seperti ini kerap dilakukan keluarga dekat," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya Kapolres Jakarta Timur Kombes Mulyadi Kaharni mengatakan korban selalu dititipkan pada tersangka. Ibunya diketahui buruh cuci bekerja dari Senin sampai Jumat.
Mulyadi mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan mikrobiologi ditemukan bakteri. Bakteri tersebut ditemukan pada anus korban. "Bakteri yang ditemukan di anus korban identik dengan bakteri milik tersangka," ungkapnya.
Polisi juga melakukan pemeriksaan dengan alat lie detector terhadap tersangka. Hasil pemeriksaan menujukkan tersangka
terus memberikan jawaban bohong. Saat diperiksa psikolog jawabannya selalu bertahan.
"Hasil pemeriksaan Lie detector beri jawaban bohong, sedangkan pemeriksaan psikologi jawabannya defence," katanya.
(nal/ndr)