"Masalahnya KPK mau nggak menelusuri dana politik. Ini yang belum pernah KPK lakukan dan sukses. Tergantung KPK mau buka kasus baru dengan penyelidikan baru terkait dana kampanye nggak," ujar aktivis antikorupsi Apung Widadi saat berbincang, Rabu (6/11/2013).
Akil saat itu hendak maju menjadi cagub Kalimantan Barat dari Partai Golkar. Partai Golkar sebelumnya sudah menyatakan bahwa uang yang digunakan Akil adalah uang pribadi, tidak terkait partai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apung menilai acara yang digelar para politisi untuk menarik massa dengan menghamburkan uang banyak adalah pemborosan ongkos politik. Hal itu juga yang menyebabkan biaya politik menjadi mahal.
"Kampanye dengan gaya begitu nggak efektif. Alih-alih menghibur rakyat justru membodohi rakyat itu, gaya kampanye yang kurang mendidik. Lumrah dan masih dipakai partai-partai sekarang. Akhirnya saat orasi politik cuma sedikit dan nggak mengena, justru banyak hura-huranya dengan tipuan goyangan," ungkapnya.
(mpr/spt)