Keterangan yang dihimpun detikcom di lokasi kejadian, sebelum kebakaran, listrik di kos tersebut padam karena kelebihan pemakaian sekitar pukul 19.15 WITA.
Saat pembatas dinaikkan, terdengar suara dan disertai percikan api dari satu kamar lantai 2 bagian kanan yang ditinggal penghuninya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka pun mencoba membuka pintu kamar untuk memadamkan api, tapi dalam keadaan terkunci. Meski sudah berusaha didobrak, namun api sudah membesar sehingga mereka hanya bisa menyelamatkan diri.
"Dugaan kami dari AC yang terpasang terus. Mungkin saat pembatas dinaikkan terjadi arus pendek," terang Wahyu.
Penghuni kos lainnya, Tuti (19) menceritakan, dirinya hampir tertidur karena kelelahan kerja. Dia pun kaget mendengar penghuni kos lainnya sudah berteriak ada kebakaran.
"Saya coba menyelamatkan barang, tapi api sudah membesar, jadi ikut lari keluar bersama mereka," tuturnya.
Setidaknya dari 26 kamar kos, 14 kamar bagian atas yang terbuat dari papan, ludes terbakar. Api juga sempat melalap atap rumah milik Leon Nicholas yang berada di samping kosan.
Namun api berhasil dijinakkan mobil pemadam kebakaran (Damkar) hingga tidak meluas. 8 damkar yang silih berganti baru berhasil memadamkan api dua jam kemudian.
Akibat kebakaran itu, puluhan anak kos yang sebagian besar adalah mahasiswa dan pekerja swasta, kehilangan tempat tinggal. Kerugian pun diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Kapolresta Manado Kombes Pol Sunarto mengatakan tetap akan melakukan penyelidikan meski penyebab kebakaran sudah diketahui.
"Itukan penglihatan secara kasat mata saja, tetap kami turunkan anggota identifikasi untuk melakukan penyelidikan," terang Sunarto saat dihubungi detikcom, Senin (4/11/2013) malam.
(fjr/fjr)