"Sama saja," kata Kapolres Sidoarjo AKBP Marzuki saat berbincang dengan detikcom, Minggu (3/11/2013).
Meski Anggara diketahui sebagai anak dari pensiunan Polri yang menyandang pangkat terakhir Komisaris Besar (Kombes), hal itu tidak menjadikan polisi untuk membeda-bedakan pelaku dalam proses penyelidikan dan penyidikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggara terlibat cekcok dengan satpam saat hendak mengantar makanan untuk sang kekasih, Kamis (31/10). Dia mengamuk saat kembali ke kemudi mobilnya karena mobil Jazz yang dikendarainya tidak diperkenankan masuk ke area sekolah.
Saat menginjak gas mundur, dia menabrak beberapa siswa yang sedang menikmati istirahat dan seorang guru BP. Bahkan, ketika Anggara kembali menggilas 3 siswa lainnya saat menginjak gas maju.
Tiga siswa yang terluka parah adalah Alif Kurnia Safitri yang mengalami luka patah tulang rusuk, Septio Nugroho mengalami luka di tempurung kaki kanan dan Gilbert Joshua yang harus mendapat pengobatan serius di pergelangan kaki kiri yang terkilir.
Kasus ini semula ditangani Polsek Gedangan. Namun karena keterbatasan jumlah personel, akhirnya berkas penyelidikan sementara dilimpahkan ke Polres Sidoarjo.
"Sudah kami terima, pelimpahan sendiri karena di Polsek (Gedangan) personelnya sedikit," kata Marzuki.
(ahy/kha)