"Usia korban diperkirakan sekitar 18-24 tahun dengan tinggi badan 140-150 centimeter, sedangkan usia kematian lebih dari 24 jam dan kondisi mayat sudah sangat rusak," kata Kapolres Banyumas AKBP Dwiyono saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (3/11/2013).
Menurut dia, Saat ditemukan korban yang sudah hangus terbakar tersebut mengenakan celana hitam ukuran S. Korban juga mengenakan baju berbahan kaos berwarna krem dengan motif buah stroberi, dan juga mengenakan baju berbahan kain dengan warna cerah bermotif bunga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain ciri-ciri tersebut, pihaknya juga menemukan jika terdapat tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban, sehingga korban diduga dibakar oleh pelaku setelah meninggal dunia sebagai upaya untuk menghilangkan jejak.
"Saat ini kami mengharapkan laporan dari warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya agar identitas korban bisa terungkap. Dengan demikian, proses penyelidikan bisa terbantu," ujarnya.
Hingga saat ini, kata dia, anggota Polres Banyumas telah disebar ke seluruh wilayah Banyumas termasuk rumah-rumah kos guna mengungkap identitas korban.
"Kami juga mohon kepada rekan-rekan media untuk menginformasikan kepada masyarakat mengenai ciri-ciri fisik korban ini, dan kepada masyarakat jika ada yang mungkin merasa kehilangan anggota keluarga bisa datang ke kamar jenazah RS Margono Soekarjo, atau melaporkan kepada polisi melalui nomor akses telpon ke 110 atau silakan hubungi handphone dengan nomor 0813 7946 1777," katanya.
Sebelumnya warga sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Gunungtugel, Desa Kedungrandu, Kecamatan Patikraja, Banyumas, Jawa Tengah dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat yang hangus terbakar di salah satu bak bekas pengolahan limbah pada Sabtu (2/11) sore.
Mayat tanpa identitas yang diperkirakan berjenis kelamin perempuan tersebut pertama kali ditemukan oleh anak-anak yang biasa mencari rongsok di TPA tersebut. Ketika ditemukan, kondisi mayat yang tidak diketahui identitasnya itu sangat mengenaskan karena sekujur tubuhnya sudah rusak dan hangus terbakar, bahkan pada kedua kakinya hanya tersisa pangkal pahanya saja.
(arb/fdn)