Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto menyebut, penyidik sudah punya gambaran mengenai profil Floren ini. Namun, Rikwanto belum mau membuka mulut soal siapa sebenarnya Floren ini.
"Nanti, nanti. Masih dicari," ujar Rikwanto, Jumat (1/11/2013) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang bersangkutan kita panggil terkait keterangannya di beberapa media," ujar Rikwanto.
Padahal, Piyu sudah membantah bahwa pelaku perusakan di rumah Vika itu adalah istrinya. Namun, jika benar pernyataan Piyu itu, mengapa polisi bersikeras memanggil Piyu untuk mengklarifikasikan pernyataannya itu?
Sumber detikcom di kepolisian menyebut, dalam laporan Vika yang dibuat di Polres Jakarta Timur, nama pelaku perusakan tak lain adalah Anatstasia Florence Lisanmax. Nama ini mengacu pada istri Piyu. Namun polisi masih saja merahasiakan profil Floren ini.
Menindaklanjuti laporan Vika ini, pihak kepolisian sudah berupaya melakukan pemanggilan terhadap Floren. Namun Floren tidak juga memenuhi panggilan polisi.
Bahkan, seorang sumber perwira di kepolisian menyebut, pihak Floren sengaja menyembunyikan wanita tersebut.
"Alasannya sakit jantung, tetapi ketika dimintai surat keterangan dokter, keluarganya tidak mau kasih," terang sumber itu, Minggu (3/11/2013).
Hingga akhirnya, polisi menerbitkan Surat Perintah Penangkapan (Sprinkap) untuk menjemput paksa Floren. Namun lagi-lagi, polisi kesulitan mencarinya.
"Sudah dicari ke apartemen dan rumah keluarganya, tidak ada. Dia disembunyikan," ujar sumber lagi.
Pekan lalu, Piyu dua kali muncul di depan pers. Pertama, tampil bersama Adiguna di hari Senin (27/10). Keduanya menyangkal pelaku perusakan adalah istri Piyu. Pada Kamis, Piyu muncul sendiri.
"Sebenarnya sih kemarin pada saat press conference, itu kan saya masih serba bingung apa yang sedang terjadi. Ternyata sampai sekarang saya pun masih bingung, apa yang terjadi," kata Piyu saat bertemu wartawan di DeHUB, Thamrin City, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2013).
(mei/nrl)