Biro Investigasi Kriminal AS atau FBI telah merilis identitas pelaku yang bernama Paul Anthony Ciancia (23) yang merupakan warga Los Angeles. Namun tidak ada penjelasan lebih lanjut selain itu, termasuk soal motif pelaku. Demikian seperti dilansir AFP, Sabtu (2/11/2013).
FBI telah mengindikasikan tidak ada keterlibatan pihak lain dalam insiden ini dan kemungkinan besar Ciancia bertindak seorang diri. Namun demikian, FBI mengaku belum mengesampingkan latar belakang terorisme dalam kasus ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan televisi setempat, NBC menyebutkan bahwa Ciancia merupakan sosok yang menentang kebijakan pemerintah dengan keras. Polisi menemukan catatan milik Ciancia yang berisi kekecewaan terhadap pemerintah. Sedangkan keluarga dan rekan Ciancia menuturkan bahwa mereka menerima pesan dari pemuda tersebut bahwa dirinya akan bunuh diri.
Laporan lain menyebutkan, Ciancia memiliki dendam dengan pihak Transportation Security Administration (TSA) yang biasa mengamankan bandara. Ciancia diduga kuat sengaja menjadikan petugas TSA sebagai sasarannya.
Saksi mata menuturkan, Ciancia mendekati beberapa orang sambil menodongkan senjata ke mereka dan bertanya apakah mereka petugas TSA. Jika mereka menjawab 'tidak', maka Cianca akan meninggalkan mereka dan mencari sasaran lain.
Cianca melepas tembakan sekitar pukul 09.00 pada Jumat (1/11) waktu setempat di LAX yang merupakan bandara terbesar ketiga di AS. Pemuda ini masuk ke terminal 3 LAX kemudian mengeluarkan senapan dari dalam tasnya dan mulai menembak secara brutal.
Kepala kepolisian LAX Patrick Gannon menuturkan, pelaku mendekati area pemeriksaan keamanan dan terus melakukan penembakan hingga mengenai beberapa orang. Seorang petugas TSA tewas dan 7 orang lainnya luka-luka dalam insiden ini.
Kini, Ciancica sendiri masih menjalani perawatan di rumah sakit dan dilaporkan dalam kondisi kritis. Dia terluka saat terlibat baku tembak dengan polisi bandara sebelum akhirnya ditangkap.
(nvc/rmd)