"Reaksi masyarakat ternyata sangat keras dengan berbagai aksi demonstrasi, jadi kalau seandainya gerakan atau aksi masyarakat berkelanjutan apalagi semakin meningkat pastilah berdampak kepada partai," kata Akbar kepada detikcom, Sabtu (2/11/2013), mengutarakan alasan kekhawatiran suara Golkar bisa jatuh dihempas kasus Atut.
Akbar menuturkan situasi itu sangat mengkhawatirkan. Bisa jadi bahaya kalau DPP Golkar tidak mengambil langkah konkret menyikapi hal ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Golkar berharap DPP Golkar mendengarkan imbauannya. Jika tidak maka bisa saja suara Golkar jatuh bersama Atut di Banten.
"Jika seandainya gerakan masyarakat semakin eskalatif tentu itu akan berdampak buruk bagi partai," tandasnya.
Penolakan terhadap Ratu Atut terus terjadi di Banten. Yang terakhir, demonstrasi di depan kantor DPRD Banten yang diikuti oleh 200-an mahasiswa pada Senin (28/10) lalu. Demo menuntut pemakzulan Atut ini diwarnai dengan kericuhan hingga sebuah mobil dinas diinjak-injak. Mereka yang berunjuk rasa berasal dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, IAIN SMA Serang, Unsera, organisasi KAMMI, GMNI, UKM S30 UMP, dan Hamas.
(van/nwk)