Komandan Taliban di Pakistan Tewas di Tangan Militer AS

Komandan Taliban di Pakistan Tewas di Tangan Militer AS

- detikNews
Sabtu, 02 Nov 2013 09:59 WIB
Pesawat tak berawak AS yang jadi polemik
Islamabad - Komandan kelompok militan Taliban di Pakistan Hakimullah Mehsud dilaporkan tewas di tangan militer Amerika Serikat. Mehsud yang menjadi buronan AS dengan nilai US$ 5 juta (Rp 56 miliar) ini tewas akibat serangan pesawat tak berawak yang memicu polemik.

Pesawat tak berawak AS menembakkan dua misil ke sebuah tempat persembunyian di desa Dandey Darpakhel, sekitar 5 kilometer dari Miranshah, yang merupakan kota terbesar di North Warizistan, pada Jumat (1/11). Mehsud pun tewas bersama dengan tiga anggota militan Taliban lainnya.

North Warizistan yang ada di dekat perbatasan Afghanistan ini merupakan salah satu dari tujuh wilayah yang dicurigai menjadi persembunyian kelompok militan Taliban dengan jaringan militan Al-Qaeda untuk merencanakan serangan terhadap negara-negara Barat. Demikian seperti dilansir AFP, Sabtu (2/11/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara terpisah, pejabat intelijen dan keamanan Pakistan membenarkan kabar kematian Mehsud tersebut. Sedangkan seorang sumber dari Taliban menyebutkan bahwa Mehsud yang dilaporkan berusia 34 tahun tersebut tewas terbunuh bersama pengawal, sopir dan pamannya.

Seorang komandan Taliban di Pakistan bahkan menuturkan, upacara pemakaman Mehsud akan digelar pada Sabtu (2/11) ini.

Kematian Mehsud ini merupakan pukulan telak kedua bagi Taliban di Pakistan atau yang biasa disebut Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) dalam waktu sebulan ini setelah penangkapan komandan senior mereka oleh militer AS di Afghanistan.

Diperkirakan, kematian Mehsud ini akan memicu aksi balas dendam dari Taliban serta terancam menganggu perundingan damai yang baru akan dimulai antara pemerintah Pakistan dengan Taliban.

Namun di sisi lain, kematian Mehsud ini menjadi bukti kesuksesan program pesawat tak berawak AS yang menargetkan para militan di Pakistan. Selama ini, keberadaan pesawat tak berawak AS di Pakistan diprotes karena dilaporkan menewaskan banyak warga sipil sebagai korbannya.

(nvc/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads